5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung Jawab

Berikut tips menjadi pengendara motor yang baik.

Samarinda, IDN Times - Ketika kita berada di jalan raya, tidak jarang kita merasa kesal dan kecewa oleh perilaku pengendara motor lainnya. Rasa kecewa ini bahkan bisa melampaui rasa sakit hati yang kita rasakan ketika pacar tiba-tiba meminta putus dan kemudian menjalin hubungan dengan sahabat kita. Tentunya hal ini sangat menyakitkan, bukan?

Kita seringkali mengalami berbagai kejadian yang membuat kita merasa kesal dan kecewa. Misalnya, ketika sedang mengendarai motor di jalur yang benar, aman, dan dengan kecepatan yang sesuai, tiba-tiba saja dari arah sebelah kiri ada yang menerobos dengan cara yang sembrono dan dengan kecepatan yang tinggi. Tentu saja hal ini membuat kita terkejut dan merasa tidak nyaman.

Contoh kejadian di atas hanyalah satu dari sekian banyak perilaku pengendara motor yang dapat menimbulkan perasaan kesal dan kecewa. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan agar kita menjadi pengendara motor yang baik.

1. Jangan klakson saat lampu hijau baru mulai menyala

5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung JawabPexels

Saat berada di barisan depan di persimpangan jalan dan menunggu lampu merah, sangat tidak nyaman dan menjengkelkan jika kendaraan di belakang kita membunyikan klakson tanpa henti ketika lampu baru saja berubah hijau. Fenomena ini sering terjadi di setiap lampu merah.

Kita seharusnya menjadi pelopor dengan tidak meniru perilaku tersebut. Saya sarankan untuk tidak mengikuti contoh semacam itu, karena itu bisa menyebabkan rasa sakit hati pada pengendara lainnya. Selain itu, sebaiknya kita tidak mengklakson kendaraan yang sedang macet saat lampu hijau, karena hal itu dapat membuat pengendara motor yang terjebak dalam keadaan macet menjadi panik.

2. Jangan berhenti di bawah pohon saat di lampu merah

5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung JawabIlustrasi lampu lalu linta / Unsplash

Beberapa saat yang lalu saya berkendara motor dari arah Stadion Kridosono Yogyakarta ke utara melewati lampu merah di samping Gramedia. Dari kejauhan sudah terlihat lampu menyala merah. Saya pelankan kendaraan agar tepat berhenti di belakang garis batas lampu merah.

Saya melihat beberapa motor berhenti di sisi kanan jalan, tepat di bawah pohon rindang. Dan anehnya, masih jauh dari batas garis lampu merah. Saya sangat paham maksud pemotor-pemotor tersebut. Mereka ingin menghindari sengatan matahari yang pada siang itu memang sangat menyengat kulit.

Tindakan oknum pemotor-pemotor itu jangan ditiru. Karena akan sangat mengganggu arus kendaraan lain yang akan lewat dan antre untuk menunggu di lampu merah, terutama kendaraan besar dan kendaraan roda empat yang akan melintas. 

Baca Juga: 10 Klinik Kecantikan di Samarinda, Jadikan Kulit Mulus selama Liburan

3. Jangan pakai knalpot racing atau blombongan

5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung JawabUnsplash

Saat berhenti di lampu merah depan lapangan sepakbola UNY Yogyakarta, di samping motor saya berhenti motor sport. Suara knalpotnya sungguh memekakkan telinga. Itu saja dalam keadaan berhenti. Bisa dibayangkan kalau berjalan dengan kecepatan tinggi, tentu suaranya akan lebih memekakkan telinga.

Jadi saya sarankan kamu jangan pernah mengganti knalpot standar dari pabrik dengan knalpot racing atau blombongan. Itu akan membuat pengendara lain tidak nyaman karena suara knalpotnya melebihi aturan yang berlaku.

4. Jangan berkendara sambil mainan HP

5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung JawabPexels

Tindakan ini menurut saya terlarang dilakukan pengendara motor. Saya sendiri ngeri membayangkan kejadian beberapa tahun silam. Ada pemotor yang menabrak pohon gara-gara sambil bermain HP. Kejadian ini persis di depan kantor saya. Pengemudi dan pembonceng motor terluka cukup parah.

Kejadian ini selalu menjadi pengingat bagi saya ketika berkendara motor.  Apabila ingin menerima telepon atau membalas pesan singkat, mending kamu menepi dulu dan mematikan mesin kendaraan. Selain akan membahayakan diri pemotor sendiri, kelakuan ini akan membahayakan pengendara motor lainnya.

5. Jangan sein kiri tetapi belok kanan atau sebaliknya

5 Kunci Menjadi Pengendara Motor yang Bertanggung JawabUnsplash

Baru-baru ini, kejadian penggunaan lampu sein yang tidak sesuai dengan arah beloknya sempat menjadi viral. Salah satu kelompok yang sering dijadikan sorotan adalah para ibu. Saya sangat tidak setuju dengan pandangan bahwa para ibu seringkali menjadi penyebabnya dalam hal penggunaan lampu sein saat berkendara. Kita harus ingat bahwa tidak semua kesalahan tersebut dilakukan oleh para ibu.

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat seorang pemuda yang mengendarai motor, menyalakan lampu sein ke kiri tetapi belok ke kanan. Saya berada di belakangnya dan tentu saja saya harus mengerem motor agar menghindari tabrakan. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku tersebut tidak hanya terbatas pada kalangan ibu-ibu, tetapi bisa dilakukan oleh siapa saja.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa lampu sein dan arah belok kendaraan selaras. Banyak kecelakaan terjadi karena kesalahan dalam menggunakan lampu sein, seperti saat ingin belok ke kiri tetapi menyalakan lampu sein kanan, atau sebaliknya.

Baca Juga: 10 Rental Mobil di Samarinda yang Tarifnya Pas di Kantong

Humam Zarodi Photo Community Writer Humam Zarodi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Wahyu Kurniawan
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya