Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Kejahatan yang Sering Terjadi di Bulan Ramadan, Jangan Jadi Korban!

ilustrasi tahanan di penjara (unsplash.com/RDNE Stock project)

Balikpapan, IDN Times - Bulan Ramadan memang identik dengan kebahagiaan dan kebersamaan. Tapi jangan sampai euforia menyambut puasa dan Lebaran bikin kamu lengah! Faktanya, tingkat kriminalitas justru cenderung meningkat di bulan suci ini hingga arus balik Lebaran. Banyak orang butuh uang cepat, dan sayangnya, ada yang mencarinya dengan cara tidak halal.

Kejahatan bisa terjadi di mana saja-di rumah, di jalan, bahkan di dunia maya. Waspada selalu, terutama saat berbelanja di tengah keramaian, saat mudik, atau ketika menarik uang tunai. Berikut tujuh kejahatan yang sering terjadi selama Ramadan hingga H+7 Lebaran. Jangan sampai kamu jadi korban!

1. Peredaran uang palsu

ilustrasi tumpukan uang (pexels.com/cottonbro studio)

Saat transaksi keuangan meningkat selama Ramadan, banyak oknum yang memanfaatkan momen ini untuk mengedarkan uang palsu. Jangan asal menerima uang! Selalu cek keasliannya, terutama saat berbelanja di pasar atau menukarkan uang untuk salam tempel. Pastikan kamu hanya menukarkan uang di tempat resmi yang terpercaya.

2. Ganjal ATM

ilustrasi memasukkan kartu (pexels.com/Liliana Drew)

Banyak orang menarik uang tunai lebih sering selama Ramadan, dan ini jadi kesempatan emas bagi pelaku skimming atau penipuan ATM. Mereka bisa berpura-pura membantu saat kartumu tertelan, padahal niatnya menguras saldo rekeningmu.

Agar lebih aman, lakukan transaksi di ATM yang berada di dalam bank dan pastikan ada petugas keamanan di sekitar. Hindari menarik uang di tempat sepi dan selalu waspada terhadap orang yang mencurigakan di sekitarmu.

3. Pencurian di rumah-rumah

ilustrasi penjahat (pexels.com/Vika Glitter)

Saat Tarawih atau mudik, rumah yang kosong sering jadi sasaran empuk pencuri. Mereka sudah mengamati waktu-waktu terbaik untuk beraksi, seperti saat warga salat berjemaah atau saat subuh ketika banyak orang masih tidur.

Pastikan rumah terkunci rapat sebelum meninggalkannya. Gunakan kunci tambahan, CCTV, atau alarm jika memungkinkan. Jika kamu tinggal di kompleks, titipkan rumahmu kepada tetangga yang tidak mudik atau satpam perumahan.

4. Gendam dan kejahatan memakai obat tidur

ilustrasi penangkapan (pexels.com/Kindel Media)

Gendam bukan sekadar hipnosis biasa, tapi sering dikaitkan dengan ilmu hitam yang membuat korban kehilangan kesadaran dan menuruti perintah pelaku. Selain itu, ada juga kejahatan yang menggunakan obat tidur yang dicampurkan ke dalam makanan atau minuman.

Selalu waspada terhadap orang asing yang tiba-tiba terlalu ramah. Jangan sembarangan menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak dikenal, terutama saat kamu sedang bepergian.

5. Pinjol ilegal

ilustrasi kejahatan online (pexels.com/Nikita Belokhonov)

Banyak orang tergoda untuk berutang menjelang Lebaran, terutama untuk membeli baju baru atau oleh-oleh. Hal ini dimanfaatkan oleh pinjaman online ilegal yang menawarkan dana cepat dengan bunga mencekik.

Jangan sampai terjebak! Pastikan kamu hanya meminjam dari lembaga keuangan resmi yang terdaftar di OJK. Lebih baik atur keuangan dengan bijak daripada terjerat utang yang sulit dilunasi.

6. Jambret, copet, dan begal

ilustrasi penangkapan (pexels.com/cottonbro studio)

Kejahatan jalanan seperti jambret, copet, dan begal meningkat di bulan Ramadan. Jambret biasanya beraksi dengan merampas barang secara paksa, sementara copet lebih halus dalam mengambil dompet atau gadgetmu tanpa disadari. Sedangkan begal lebih ekstrem dengan merampas kendaraan korban, bahkan menggunakan kekerasan.

Agar lebih aman, selalu simpan tas di bagian depan tubuh, hindari memakai perhiasan mencolok, dan waspada terhadap orang yang berdiri terlalu dekat di keramaian. Jika berkendara, hindari jalanan sepi dan jangan bepergian sendirian di malam hari.

7. Takjil dengan zat berbahaya

ilustrasi jajanan (pexels.com/Oleksandr P)

Berburu takjil memang jadi tradisi seru di bulan Ramadan. Tapi hati-hati, beberapa pedagang nakal bisa saja menggunakan bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, pemanis buatan, atau pengawet berbahaya seperti boraks dan formalin.

Pastikan kamu membeli makanan dari tempat yang terpercaya. Hindari makanan dengan warna yang terlalu mencolok dan selalu periksa label atau komposisi jika membeli produk kemasan.

Menjaga diri dan keluarga dari kejahatan bukan berarti kita jadi paranoid. Justru dengan meningkatkan kewaspadaan, kita bisa lebih tenang menjalani ibadah dan menikmati kebersamaan di bulan suci ini. Selalu ingat, siapa pun yang lengah lebih mudah jadi target kejahatan. Stay safe dan selamat menjalani Ramadan dengan aman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
SG Wibisono
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us