Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tanda Self Sabotage, Sebutan untuk yang Suka Toxic pada Diri Sendiri

Bentuk dari self sabotage (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Samarinda, IDN Times - Self sabotage adalah perilaku di mana seseorang secara tidak sadar membatasi diri untuk mencapai tujuan atau kebahagiaannya. Sikap ini bisa dianggap sebagai bentuk perilaku toxic terhadap diri sendiri, yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental, karir, dan masa depan. Terlalu sering membatasi diri dapat menghambat perkembangan pribadi.

Berikut adalah empat tanda self sabotage yang umum dilakukan. Jika Anda mengenali tanda-tanda ini dalam diri Anda, segera lakukan perubahan. Jangan biarkan perilaku ini terus berlanjut!

1. Prokrastinasi atau menunda pekerjaan

Bentuk dari self sabotage (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Apakah Anda sering menunda-nunda pekerjaan? Jika ya, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang menyabotase diri sendiri. Baik itu pekerjaan berat, ringan, atau sekadar tugas sehari-hari seperti menyetrika pakaian, menunda pekerjaan hanya akan menambah beban di kemudian hari.

Menunda pekerjaan dengan berbagai alasan yang sebenarnya tidak perlu hanya akan menahan Anda dari mencapai tujuan. Meskipun dalam jangka pendek mungkin tidak terlihat dampaknya, jika kebiasaan ini dibiarkan, menunda pekerjaan dapat merusak produktivitas dan perkembangan pribadi Anda. Mulai sekarang, usahakan untuk tidak menunda pekerjaan lagi.

2. Sering ingkar janji pada diri sendiri

Bentuk dari self sabotage (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ingkar janji pada diri sendiri adalah perilaku yang merugikan. Membiarkan diri terus melakukan kebiasaan buruk, tanpa berusaha menghentikannya, akan membawa dampak negatif.

Misalnya, berbelanja secara berlebihan hingga tidak mampu mengontrol keuangan, kemudian berjanji untuk berhenti namun terus melanggar. Tindakan ini adalah bentuk self sabotage yang dapat membawa Anda pada kehancuran pribadi.

Sering kali, Anda mungkin tidak menyadari bahwa diri Anda sendiri yang mendorong untuk melakukan hal-hal buruk. Mengingkari janji pada diri sendiri dapat menurunkan kepercayaan diri dan memperparah kebiasaan negatif.

3. Mengabaikan diri untuk mencari bantuan

Bentuk dari self sabotage (pexels.com/Pixabay)

Ketika Anda menyadari ada yang salah dengan diri sendiri, baik itu masalah kesehatan atau lainnya, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda adalah orang pertama yang harus menyadari keadaan diri sendiri.

Jika Anda mengalami stres berkepanjangan atau masalah lain yang perlu penanganan, jangan abaikan. Mengabaikan diri sendiri hanya akan memperburuk kondisi dan merusak kesehatan Anda secara perlahan. Jangan sungkan untuk meminta bantuan jika diperlukan.

4. Lebih suka berada di comfort zone

Bentuk dari self sabotage (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berada di zona nyaman memang menyenangkan, namun hal ini juga bisa menjadi tanda self sabotage. Terlalu lama berada di comfort zone tanpa mencoba hal-hal baru dapat membatasi perkembangan diri Anda.

Zona nyaman dapat membuat Anda takut mencoba hal-hal baru, mengurangi jiwa saing, dan menjadikan Anda orang yang pasif. Hidup menjadi monoton dan kehilangan peluang untuk berkembang lebih jauh.

5. Cara mengatasi sirklus self sabotage

Bentk dari self sabotage (pexels.com/Samson Katt)

Self sabotage memang merugikan dan dapat menjadi penghambat utama dalam meraih tujuan hidup dan kebahagiaan. Namun, ada cara untuk mengatasinya:

  • Refleksi Diri: Renungi apakah Anda sedang mengalami self sabotage. Sadari tindakan yang mengarah ke perilaku ini.
  • Cari Pendapat Orang Lain: Mintalah pendapat orang lain tentang diri Anda. Orang lain sering kali bisa melihat sisi yang tidak Anda sadari.
  • Buat Komitmen: Buatlah komitmen untuk keluar dari lingkaran self sabotage. Usahakan untuk tidak ingkar janji pada diri sendiri.
  • Catat Kemajuan: Buat catatan mengenai tindakan yang bisa mengurangi atau menghilangkan self sabotage.
  • Cari Bantuan Profesional: Jika diperlukan, temui life coach atau psikolog untuk membantu Anda berpikir lebih jernih dan memperbaiki pola pikir.

Self sabotage sering kali terjadi tanpa disadari, namun dengan mengenali dan memahami diri sendiri, Anda bisa keluar dari siklus ini. Percayalah, Anda mampu mengatasi perilaku yang merugikan ini dan mencapai kebahagiaan yang Anda inginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us