Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dewasa Bukan Berarti Kuat, tapi Tahu Kapan Harus Tenang

Seorang perempuan dewasa sedang berpose menghadap kamera.
Ilustrasi Tanda Kamu Sudah Memiliki Mental yang Dewasa. (pexels.com/Alexander Mass)

Kedewasaan mental tidak ditentukan oleh usia, pekerjaan, atau status sosial, melainkan oleh cara seseorang berpikir, merespons, dan memaknai kehidupan. Banyak orang terlihat dewasa dari luar, tapi masih mudah tersinggung, menyalahkan, atau lari dari tanggung jawab.

Dalam psikologi positif, kedewasaan mental lahir dari kesadaran diri (self-awareness), kemampuan mengelola emosi, serta sikap bijak terhadap kehidupan. Orang yang dewasa secara mental bukan berarti tidak pernah sedih, marah, atau kecewa — mereka hanya tahu bagaimana menyikapi semuanya dengan tenang dan penuh kesadaran.

Berikut lima tanda kamu sudah memiliki mental yang dewasa menurut psikologi positif.

1. Kamu tidak lagi bereaksi secara emosional terhadap segalanya

Seorang wanita sedang menikmati pemandangan.
Ilustrasi Cara Psikologis untuk Berdamai dengan Masa Lalu. (pexels.com/Trần Long)

Tanda paling jelas dari kedewasaan mental adalah kemampuan menahan diri dari reaksi impulsif. Dalam psikologi positif, hal ini disebut emotional regulation — kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi dengan sehat.

Orang yang dewasa tidak membiarkan kemarahan menguasai dirinya. Mereka tahu kapan harus diam, berpikir, dan merespons dengan tenang. Menahan diri untuk tidak membalas kata-kata menyakitkan bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan.

2. Kamu tidak lagi membutuhkan pengakuan dari orang lain

Seorang perempuan dewasa sedang berpose menghadap kamera.
Ilustrasi Tanda Kamu Sudah Memiliki Mental yang Dewasa. (pexels.com/Alexander Mass)

Kebahagiaan sejati datang dari internal validation, yakni kemampuan menghargai diri tanpa bergantung pada penilaian eksternal.

Kamu tahu kamu cukup, meski tidak selalu dipuji, disukai, atau dianggap berhasil. Kamu berhenti berlomba untuk terlihat sempurna, karena sadar nilai dirimu tidak ditentukan oleh pandangan orang lain. Inilah bentuk kebebasan batin yang dimiliki orang dengan mental matang.

3. Kamu bisa menerima kekurangan diri dan orang lain

Ilustrasi cara menumbuhkan keintiman emosional, bukan hanya fisik.
Ilustrasi cara menumbuhkan keintiman emosional, bukan hanya fisik. (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Menurut psikologi positif, penerimaan adalah bentuk tertinggi dari kedewasaan. Orang yang dewasa tidak menuntut kesempurnaan, baik dari diri sendiri maupun orang lain.

Kamu bisa memaafkan kesalahan masa lalu dan tidak kecewa berlebihan ketika orang lain tidak sesuai harapan. Dari penerimaan inilah tumbuh empati, toleransi, dan kasih yang lebih luas terhadap diri dan sesama.

4. Kamu bertanggung jawab atas pilihan dan perasaanmu sendiri

Ilustrasi tips ampuh untuk menjaga kesehatan jiwa agar tetap stabil.
Ilustrasi tips ampuh untuk menjaga kesehatan jiwa agar tetap stabil. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang dewasa menyadari bahwa setiap emosi dan tindakan adalah tanggung jawab pribadi. Mereka tidak mencari kambing hitam, tapi berani berkata, “Ini pilihanku, dan aku akan belajar dari konsekuensinya.”

Saat kamu berhenti berkata “Dia membuat aku marah” dan menggantinya dengan “Aku merasa marah karena reaksiku sendiri,” artinya kamu sudah memiliki kendali atas kebahagiaanmu sendiri.

5. Kamu tidak lagi terjebak dalam masa lalu, tapi belajar dari sana

Perempuan sedang menikmati alam.
Ilustrasi Ciri Kamu Dewasa oleh Pengalaman Hidup yang Kamu Jalani. (pexels.com/EGO AGENCY)

Kedewasaan mental juga terlihat dari kemampuan menatap masa lalu tanpa terperangkap di dalamnya. Dalam psikologi positif, ini disebut post-traumatic growth — kemampuan tumbuh menjadi lebih kuat setelah melewati luka.

Kamu tidak mengingkari masa lalu, tapi menjadikannya pelajaran. Kamu berhenti bertanya “Kenapa ini terjadi padaku?” dan mulai berpikir “Apa yang bisa aku pelajari dari ini?”

Kedewasaan mental tidak datang dari bertambahnya usia, tapi dari bertambahnya kesadaran dan pemahaman diri. Ia tumbuh dari setiap luka yang kamu terima, setiap kesalahan yang kamu akui, dan setiap keputusan untuk tetap baik meski dunia tidak selalu adil.

Seperti kata Viktor Frankl, psikiater sekaligus penyintas perang,

“Antara rangsangan dan respons, ada ruang. Di ruang itulah terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih.”
Dan di sanalah, kedewasaan sejati bertumbuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest Life Kalimantan Timur

See More

Jangan Tunggu Parah! Ini Tanda Mentalmu Butuh Pertolongan Psikolog

28 Okt 2025, 05:00 WIBLife