Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dari Keindahan Jadi Kutukan: Kisah Mistis di Balik Sungai Kerbau

Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)
Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Samarinda, IDN Times - Pernah dengar kisah misterius di balik nama Sungai Kerbau yang dianggap keramat di Kalimantan? Ternyata, sungai ini menyimpan cerita tragis yang penuh intrik, keindahan seni, dan pengkhianatan.

Semua bermula dari seorang raja besar bernama Aji Maharaja Sultan, pemimpin ketiga Kerajaan Kutai Kartanegara di pertengahan abad ke-13.

1. Membangun istana agar lebih indah dan estetik

Salah seorang raja di Kesultanan Kutai Kartanegara. (IDN Times/Wibisono)
Salah seorang raja di Kesultanan Kutai Kartanegara. (IDN Times/Wibisono)

Aji Maharaja Sultan dikenal sebagai pemimpin bijaksana yang berhasil menyatukan berbagai kerajaan di sepanjang Sungai Mahakam. Setelah kerajaannya tumbuh makmur, sang raja ingin membuat istananya tak hanya megah, tapi juga artistik.

Ia bermimpi menghiasi seluruh ruang istana dengan ukiran-ukiran indah yang menggabungkan motif seni Kutai, Bahau, Kenyah, dan sentuhan khas Jawa. Demi mewujudkan impian ini, ia mengutus orang ke Jawa untuk mencari pemahat terbaik.

2. Kakak beradik pemahat dari Jawa

Peninggalan benda-benda Kesultanan Kutai Kartanegara di masa lalu. (IDN Times/Wibisono)
Peninggalan benda-benda Kesultanan Kutai Kartanegara di masa lalu. (IDN Times/Wibisono)

Tak lama kemudian, datanglah dua kakak beradik pemahat dari Jawa. Keahlian mereka langsung memukau sang raja. Dalam pertemuan hangat, sang pemahat pun menyimak setiap detail permintaan sang raja. Mereka mulai mengukir, dan hasilnya? Luar biasa!

Setiap lekuk dan guratan ukiran terlihat hidup. Saking halus dan indahnya, banyak yang percaya mereka dibantu oleh makhluk ghaib. Istana pun berubah jadi galeri seni hidup yang memanjakan mata siapa pun yang masuk.

3. Iri dan fitnah, awal dari tragedi

Makam raja-raja Kesultanan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)
Makam raja-raja Kesultanan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Tapi, seperti kisah klasik pada umumnya, kesuksesan tak selalu disambut bahagia. Para abdi istana mulai merasa tersaingi dan cemburu dengan kedekatan sang raja pada para pemahat.

Mereka menyebarkan fitnah: katanya, kedua pemahat berencana membuat karya yang lebih indah dari ukiran istana untuk dijual ke kerajaan lain. Fitnah itu berhasil. Sang raja yang sebelumnya terpukau berubah murka.

4. Keajaiban dalam proses eksekusi

Dalam kemarahan yang membara, Aji Maharaja Sultan memerintahkan agar kedua pemahat ditangkap dan dihukum mati. Namun, saat eksekusi hendak dilakukan, keajaiban terjadi. Salah satu pemahat diketahui memiliki ilmu kesaktian dan berhasil meloloskan diri. Sayangnya, sang adik tak seberuntung itu—ia dipenggal, dan jenazahnya dibuang ke Sungai Kerbau.

Sejak saat itu, sungai tersebut diyakini memiliki energi mistis dan dikenal dengan sebutan Sungai Kerbau Keramat.

Kisah ini bukan cuma soal ukiran dan istana. Ini cerita tentang seni yang dibalas fitnah, tentang kecemburuan yang membunuh, dan tentang bagaimana kebenaran kadang datang terlambat.

Legenda Sungai Kerbau jadi pengingat bahwa keindahan bisa saja memunculkan iri, dan kadang, orang baik harus membayar harga mahal karena ketidakadilan.

Kalau kamu suka kisah sejarah lokal yang penuh twist kayak gini, stay tuned terus ya! Siapa tahu, cerita-cerita legenda di daerahmu juga punya pesan moral yang kuat seperti ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Sri Gunawan Wibisono
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us