Berkunjung ke Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong
Ada koleksi kayu hingga buaya yang diawetkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kutai Kartanegara, IDN Times - Nama Tuah Himba diambil dari semboyan Kota Tenggarong yang berbunyi Tuah Himbah Untung Langgong. Semboyan ini memiliki arti menjaga kekayaan hutan dan alam, maka manfaat yang akan diperoleh semakin lancar atau langgeng.
Museum ini dibangun sejak tahun 1990-an sebagai bangunan untuk koleksi dan benda-benda kekayaan hutan Borneo yang dapat dikenalkan kepada turis domestik maupun turis asing. Kekayaan dan potensi hutan khas Kalimantan yang luar biasa dapat menjadikan Museum Kayu Tuah Himba sebagai tempat edukatif menumbuhan kecintaan dan kesadaran masyarakat agar terus melestarikan kekayaan hutan Boreo.
Museum Kayu Tuah Himba berjarak sekitar 600 km dari Kawasan Waduk Panji Sukarame, Kutai Negara, Kalimantan Timur. Bangunan berupa rumah panggung kayu yang berukuran 20 x 20 m2. ini merupakan objek wisata yang sangat menarik di Museum Kayu Tuah Himba. Salah satu hal menarik lainnya adalah patung buaya yang sudah diawetkan.
Baca Juga: Lima Fakta Menarik tentang Tenggarong di Kutai Kartanegara
1. Jenis-jenis koleksi
Pembangunan Museum Kayu Tuah Himba dilatarbelakangi karena kekhawatiran masyarakat Borneo karena banyak penembangan hutan tropis di Pulau Kalimantan. Mereka khawatir apabila generasi penerus di pulau ini tidak dapat mengenal lagi jenis-jensi tumbuhan khas hutan tropis Kalimantan, sehingga diusulkanlah pembangunan Museum Kayu Tuah Himba.
Di dalam Museum Kayu Tuah Himba terdapat benda-benda yang terbuat dari beragam jenis kayu yang tumbuh di Pulau Kalimantan. Koleksi di museum ini di antaranya kerajinan Kutai dari rotan seperti lemari, kursi, tempat tidur, lampu dan lain sebagainya, kerajinan miniatur rumah Suku Dayak, Kerajinan anjat, mandau, dan ukurian kayu ulin.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara Hingga Masa Kemerdekaan