TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Banjarmasin, Warga: Bantuan Ada Saja yang Datang

Air belum surut ada potensi meninggi

Evakuasi korban banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Banjir yang melanda Banjarmasin, Kalimantan Selatan belum juga surut. Rumah-rumah warga terendam, sebagian warga telah mengungsi sementara yang berdiam di rumah waswas air semakin meninggi karena tingginya intensitas curah hujan.

Itulah yang dirasakan Andri, warga Jalan A. Yani, Gang Karya Mufakat. Ia khawatir banjir semakin tinggi. Hingga kini,ketinggian air di sekitar rumahnya sekitar satu meter. Meskipun demikian, ia mengaku air banjir belum sampai masuk ke rumahnya itulah mengapa ia tetap bertahan tak mengungsi.

"Sekitar rumah ada yang satu  meter, ada juga yg lebih. Saya gak mengungsi, rumah saya kebetulan semi panggung," katanya saat dihubungi IDN Times pada Senin (18/1/2021). 

Baca Juga: Banjir Belum Surut, Banjarmasin Kalsel Berstatus Tanggap Darurat

1. Dapat bantuan nasi bungkus tiap hari

Banjir sekitar rumah Andri, warga Jalan A. Yani, Gang Karya Mufakat, Banjarmasin, Kalsel (Dok.IDN Times/Istimewa)

Ia yang seorang jurnalis ini menuturkan akses keluar masuk di kawasan sekitar rumahnya sulit untuk dilalui. Rumah-rumah di sekitarnya pun banyak yang sudah terendam banjir, namun ada pula sebagian rumah semi panggung seperti tempat tinggalnya, air belum masuk ke dalam rumah.

Andri juga resah meninggalkan istrinya yang sedang hamil 7 bulan dalam kondisi banjir seperti sekarang ini. Apalagi listrik di rumahnya padam. Menurutnya air semakin tinggi sejak Kamis 14 Januari.

"Banjir sudah sepekan, tapi yang paling parah sejak Kamis," ujarnya. 

Meskipun tak bisa keluar rumah namun ia mengaku tak kesulitan mendapatkan makanan. Bantuan ada saja datang untuk warga yang tetap bertahan di rumah mereka.

"Bantuan ada aja. Sehari sekali dapat nasi bungkus (untuk) warga di sini yang bertahan di rumah," katanya.

2. Ada bantuan tapi harus cepat supaya dapat

Eka Yulia, salah satu pengungsi di Terminal Pal 6, Banjarmasin (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Eka Yulia, sudah dua hari ini mengungsi di Terminal Pal 6, Jalan Pramuka, Banjarmasin. Kios-kios di terminal ini menjadi tempat pengungsian bagi ratusan warga. Eka yang merupakan warga Jalan Imam Banua ini mengaku ketinggian air di rumahnya mencapai semeter lebih.

Ia bersyukur dapat bantuan selama di pengungsian tetapi sayangnya ia harus gerak cepat agar kebagian. "Alhamdulillah ada aja dapat bantuan, tapi kebanyakannya berpilih-pilih jua itu nah. Ada yang dapat ada yang kada (tidak), dulu-duluanlah," ujar Eka di tempat pengungsian.

"Rebut-rebutan," katanya lagi.

Sementara keperluan untuk anak juga disediakan. "Itupun kalau kita minta, kalau kada minta kada dapat jua," katanya.

Selain makanan, ia mengaku para pengungsi sangat membutuhkan air bersih. "Kalau mau mandi atau ke kamar kecil susah air bersihnya," ujarnya. Air sudah beberapa hari ini tak mengalir di Terminal Pal 6, tetapi listrik tetap menyala.

3. Warga Jalan Gajah Mada Komplek Beruntung Jaya menetapkan status siaga

Banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Januari 2021 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, dilansir dari ANTARA, warga Jalan Gajah Mada Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin menetapkan status siaga pada kawasan tempat tinggal mereka.

Penetapan status siaga warga Gajah Mada tersebut akibat banjir dan listrik padam sejak dua hari lalu. Selain itu, ada informasi ketinggian air banjir berpotensi meningkat sehubungan dengan gelombang pasang air laut.

Kondisi banjir juga rawan terjadi pencurian karena mudahnya sampan atau jukung warga luar masuk ke kompleks melalui Sungai Pemurus Banjarmasin. Pencuri berlagak seperti akan mengevakuasi korban banjir ternyata membawa kabur barang korban.

"Kejadian itu di daerah Handik Bakti Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel," ujar Hairul Fajri, warga Gajah Mada.

Baca Juga: Solidaritas, Warga PPU Dirikan Posko Korban Bencana Kalsel dan Sulbar

Berita Terkini Lainnya