TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Balikpapan Batal Beli Mobil PCR, Dana Dialihkan ke Ventilator

Pemkot harap mobil PCR Pemprov dipinjamkan ke Balikpapan

Suasana tes swab massal dengan mobil PCR milik BNPB di Kota Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, membatalkan rencana untuk membeli mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, selaku Ketua Gugus Tugas COVID-19 Balikpapan mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan dengan DPRD dan diputuskan untuk membatalkan rencana pembelian mobil PCR.

“Anggaran yang ada akan dialokasikan untuk membeli ventilator,” kata Rizal ketika diwawancara wartawan di kantornya, Kamis (27/8/2020).

1. Anggaran dialihkan untuk beli ventilator

IDN Times / Hilmansyah

Menurut Rizal, anggaran yang awalnya akan dialokasikan untuk membeli mobil PCR pada tahun 2020 ini, direncanakan dialihkan penggunaannya untuk menambahkan ketersedian alat ventilator.

Hal itu dilakukan untuk mendukung kesiapan rumah sakit khusus di ruang isolasi dalam menangani pasien COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat secara signifikan setiap harinya. Sementara, ketersediaan ventilator sebagai alat bantu pernapasan pasien di rumah sakit rujukan sangat terbatas.

"Memang DPRD meminta agar diadakan mobil PCR di anggaran perubahan. Tapi kami lihat sudah ada di provinsi. jadi kami minta dialihkan untuk membeli 10 unit ventilator karena itu yang sangat mendesak," sebutnya.

Baca Juga: Perwali Corona Berlaku di Balikpapan, OTG Keluyuran Didenda Rp1 Juta 

2. Mobil PCR dipinjam dari Pemprov Kaltim

Ilustrasi tes usap atau PCR Test. IDN Times/Irfan Fathurohman

Rizal mengungkapkan, untuk menindaklanjuti pembatalan pembelian mobil PCR, pihaknya juga melalui rapat secara daring dengan Pemerintah Provinsi Kaltim meminta agar mobil PCR yang saat ini sudah tersedia di Samarinda dapat juga dioperasikan di Kota Balikpapan secara bergantian. 

“Dalam rapat via zoom tadi, saya juga sampaikan, karena di Pemprov itu sudah ada mobil PCR-nya, jadi kalau bisa dipakai bergantian juga di Balikpapan,” ungkapnya.

3. Minta hasil pemeriksaan PCR dipercepat

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam rapat tersebut, Rizal juga meminta kepada Pemerintah Provinsi agar dapat memberikan solusi untuk mempercepat proses pemeriksaan swab terhadap pasien yang selama ini masih harus dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Samarinda. 

Pasalnya, setiap pasien harus menunggu hingga dua pekan untuk dapat mengetahui hasil pemeriksaan swab, sehingga kondisi ini juga menyulitkan proses penanganan COVID-19 yang semakin meningkat.

"Kami minta hasil swab yang dikirim ke Labkesda Samarinda, supaya lebih cepat dilaporkan, kan kasian juga kalau harus menunggu lama, " ucapnya. Selain itu, Rizal menyampaikan kebutuhan dukungan rekrutmen tenaga medis untuk mengantisipasi penanganan pasien.

"Beberapa perawat dan dokter sudah terpapar," ungkapnya, seraya mengharapkan agar program jaringan pengaman sosial segera direalisasikan karena masa tanggap darurat berakhir pada Desember 2020.

Baca Juga: Pojok Internet di Balikpapan Jadi Solusi Pelajar yang Kesulitan Kuota 

Berita Terkini Lainnya