“Bisnis dengan Allah”, Barber Majal Tebar Manfaat Lewat Guntingan Ramb

Balikpapan, IDN Times – Menjadi barber bukan sekadar mencari rezeki bagi Dani Ramadani, salah satu anggota komunitas Madrasah Jalanan (Majal). Lewat kegiatan cukur gratis yang ia ikuti setiap pekan, Dani menemukan cara baru untuk bersedekah dengan keterampilan yang dimilikinya.
“Awalnya saya sama saudara ngobrol, coba bikin cukur gratis. Lama-lama keterusan, ya akhirnya ikhlas jalani. Anggap saja ini ladang pahala, bisnis dengan Allah,” kata Dani saat ditemui IDN Times di kawasan Balikpapan Islamic Center, Jumat (12/9/2025).
1. Tidak mengganggu pekerjaan utama

Dani mengaku sudah dua tahun bergabung dengan Majal. Kegiatan mencukur gratis dilakukan setiap pagi hingga jelang siang, sebelum ia kembali bekerja selepas salat Jumat.
“Mulainya jam 9 sampai jam 11. Jadi sama sekali gak ganggu pekerjaan utama,” ujar dia.
Bagi Dani dan kawan-kawannya, kegiatan ini menjadi cara bersedekah sederhana.
“Kalau uang belum bisa, ya sedekah tenaga saja. Insyaallah bermanfaat,” tambah pemuda asli Sukabumi, Jawa Barat ini.
2. Dari sepi hingga mulai ramai

Dani mengenang, awal kegiatan ini sempat sepi peminat. “Waktu pertama kali buka di depan TK di dekat BIC, yang datang cuma ambil kopi gratisnya saja. Nggak ada yang cukur,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, seiring waktu masyarakat mulai percaya dengan kualitas hasil cukurnya.
“Minggu kedua, ketiga, mulai ada dua sampai tiga orang yang nyukur. Alhamdulillah sekarang sudah mulai diterima. Malah sempat masuk portal Balikpapan, jadi lebih dikenal,” kata pemuda 24 tahun ini.
3. Bangga bisa bermanfaat

Bagi Dani, dikenal bukanlah tujuan utama, melainkan rasa bangga karena bisa memberi manfaat.
“Alhamdulillah bangga banget. Karena awalnya ragu, sekarang malah ramai. Semoga makin banyak orang terbantu,” pungkasnya.