BPVP Samarinda Siapkan Asrama Baru bagi Rintisan Sekolah Rakyat

Asrama BPVP Samarinda memiliki dua lantai dengan total 30 kamar yang dapat menampung hingga 100 siswa. Setiap kamar dilengkapi dengan tiga ranjang susun, lemari, bufet, serta fasilitas kamar mandi dan toilet yang memadai di setiap lantai. "Kondisinya sudah siap digunakan," kata Surahman dengan tegas.

Selain asrama, BPVP Samarinda juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Kantin utama berkapasitas besar, mampu menampung hingga 280 orang, sementara gedung untuk kegiatan belajar mengajar dilengkapi dengan delapan ruangan. Empat di antaranya adalah ruang kelas dengan ukuran masing-masing 4x10 meter, yang akan digunakan untuk dua kelas SD, satu kelas SMP, dan satu kelas SMA.

Selain itu, terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru, serta laboratorium bahasa dan fisika yang juga siap digunakan untuk menunjang proses belajar.

Pemerintah telah menetapkan BPVP Samarinda sebagai salah satu dari tiga lokasi rintisan Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur. Sekolah rintisan ini akan beroperasi sementara hingga pembangunan Sekolah Rakyat utama selesai. Sekolah tersebut, yang berkapasitas 1.000 siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA, akan dibangun di kawasan Stadion Utama Palaran, Samarinda.

Fasilitas seperti kursi, meja, dan perlengkapan standar lainnya untuk sekolah akan disediakan oleh Kementerian Sosial. Selain itu, Dinas Sosial juga akan menyiapkan tenaga pengajar, wali kelas, wali asuh, serta kepala sekolah. Namun, saat ini Dinas Sosial masih dalam proses pencarian siswa yang akan mengisi kuota sekolah.

BPVP Samarinda juga memiliki aula serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan pendukung Sekolah Rakyat. Fasilitas lain yang disediakan meliputi masjid, lapangan upacara, serta fasilitas olahraga.

Kepala Dinas Sosial Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, menargetkan bahwa kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat dapat dimulai pada 18 Juli 2025, dengan fokus utama untuk memenuhi kuota siswa, khususnya untuk tingkat SD. "Kami sedang bekerja sama dengan pendamping Program Keluarga Harapan untuk mendata siswa," kata Andi Muhammad Ishak.