Gadis di Babulu Jadi Korban Pemerkosaan Teman Ayahnya

03 Jan 2022, 19:45 WIB

Ilustrasi pencabulan

Penajam, IDN Times - Seorang gadis asal Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) diduga menjadi korban pemerkosaan rekan ayahnya pada 23 Desember 2021 lalu pukul 03.00 WIta. Korban yang masih duduk di bangku SMA kelas 10 ini disetubuhi pelaku di ruang dapur rumah saat hendak mengambil air minum.

Kejadian ini sungguh tak disangka, di mana saat itu korban hanya seorang diri di rumah. Berdasarkan kronologi yang diterima, pelaku mengendap masuk melalui pintu belakang rumah korban dengan merusak kunci pintu.

Korban yang terkejut pun akhirnya berteriak kencang, namun karena kondisi cuaca saat itu hujan deras suara teriakan korban tak terdengar oleh tetangga sekitar.

1. Pelaku ancam korban menggunakan parang

Ilustrasi (pexels.com/pixabay)

Sungguh malang, korban yang saat itu sendiri tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi ia mendapat ancaman dari pelaku. Pelaku membawa parang dan menodongkannya ke leher korban. Korban pun tak berkutik. Saat itulah pelaku melancarkan aksinya, mulai dari menciumi korban, membuka paksa pakaian, hingga memperkosa korban.

Saat itu tentu korban menyadari bahwa pelaku akan berbuat lebih jauh. Hanya saja karena adanya parang tersebut, membuat korban akhirnya pasrah.

"Dia diciumi, parang itu masih dilehernya terus jadi anak saya tak bisa berbuat apa-apa," kata ayah korban.

Diketahui, pelaku memang sering bertandang ke rumah korban jika ingin bertemu ayah korban. Dari sinilah pelaku diduga mengetahui jika korban tinggal seorang diri di kediamannya. Sementara itu, korban juga dipastikan masih di bawah umur karena masih duduk di kelas 10 SMA.

2. Korban melapor ke Polsek Babulu

Ilustrasi, tersangka. Shutterstock

Usai melakukan tindakan tak senonoh itu kepada korban, pelaku melenggang pergi dengan santai meninggalkan korban. Sementara korban sendiri langsung menyelamatkan diri dengan berlari ke rumah neneknya yang tak jauh dari rumahnya. Korban pun menceritakan semua yang terjadi, hingga esok paginya bersama keluarga menuju ke Polsek Babulu untuk melaporkan peristiwa tersebut.

Tak lama kasus ini akhirnya diserahkan ke Polres PPU. Sekitar dua minggu setelahnya, dikabarkan pelaku akhirnya tertangkap.

3. Pelaku dilepas hingga DP3AP2KB turun tangan

ilustrasi pencabulan (totabuan.co)

Namun sehari setelah mendapat kabar pelaku ditangkap, rupanya pelaku sudah dibebaskan kembali. Ayah korban mengatakan, jika pelaku dilepaskan kembali karena kurangnya alat bukti.

Sementara itu hasil pemeriksaan visum yang seharusnya menjadi data jelas mengenai kasus ini tak diketahui juga oleh ayah korban.

"Saya heran kok dilepas. Tapi saat ini masih cari bukti kuat, masih berjalan berkasnya," kata dia.

Sementara menunggu hasil penyelidikan dari Polres PPU, keluarga korban juga mendatangi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU guna membantu kelancaran penanganan kasusnya ini.

"Kami sudah terima laporannya untuk ditindaklanjuti, kami akan dampingi dan berikan bimbingan psikologi. Korban alami trauma berat," ujar Kabid DP3AP2KB PPU Nurkaidah.