Grand City Balikpapan Angkat Suara soal Tragedi 6 Anak Tenggelam
Balikpapan, IDN Times – Manajemen Grand City Balikpapan menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa meninggalnya enam anak di kawasan Balikpapan Utara, Senin (17/11/2025). Pihak pengembang mengaku sangat berempati dan menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban.
1. Kejadian bencana berada di luar wilayah Grand City
Dalam pernyataan resminya, manajemen Grand City Balikpapan juga meluruskan informasi terkait lokasi kejadian. Mereka menegaskan bahwa insiden tersebut tidak terjadi di dalam kawasan pengembangan Grand City.
“Berdasarkan informasi dari Polresta Balikpapan dan Basarnas Balikpapan, lokasi kejadian berada di Kubangan Kilometer 8, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara. Area itu berbatasan langsung dengan kawasan Grand City, namun tidak termasuk dalam wilayah pengembangan kami,” tulis pihak manajemen dalam keterangan resminya.
2. Edukasi keselamatan bagi anak-anak
Manajemen menambahkan, peristiwa tragis ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan edukasi keselamatan bagi anak-anak, terutama di wilayah yang memiliki kubangan air atau area rawan kecelakaan.
“Kami mengajak seluruh pihak, baik pengembang, pemerintah daerah, maupun masyarakat, untuk memperkuat upaya edukasi keselamatan anak. Pengawasan orang tua sangat dibutuhkan agar kejadian serupa tidak terulang,” lanjutnya dalam keterangan tertulisnya.
Pihak Grand City Balikpapan kembali menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan menghadapi musibah ini,” tutup pernyataan tersebut.
3. Peristwa enam anak tenggelam di Balikpapan
Enam anak warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dilaporkan tewas tenggelam di rawa resapan bekas galian pengembang perumahan elite, Senin (17/11/2025) sekitar pukul 19.20 Wita. Para korban yang berusia 5 hingga 12 tahun itu diduga terperosok ke bagian terdalam rawa yang mencapai 4 hingga 6 meter.
Dugaan sementara, para bocah tersebut tidak menyadari bahwa genangan air yang mereka jadikan tempat bermain itu memiliki dasar yang curam dan sangat berbahaya.
Kepala Basarnas Kalimantan Timur, Dody Setiawan, membenarkan insiden tragis tersebut.
“Terdapat enam anak-anak yang menjadi korban dalam kejadian ini,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (18/11/2025).
