Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Henock vs Kapolres Kukar, Pengamat Desak Ada Sanksi Tegas Polri

Anggota DPD RI asal Kalimantan Timur, Yulianus Henock Sumual
Anggota DPD RI asal Kalimantan Timur, Yulianus Henock Sumual. (Dok. Istimewa)

Balikpapan, IDN Times – Perseteruan antara Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Dody Surya Putra dengan anggota DPD RI asal Kalimantan Timur, Yulianus Henock Sumual, mencuat ke publik setelah terjadi insiden adu mulut terkait konflik agraria di Kelurahan Jahab. Henock mengaku mendapat intimidasi langsung dari Kapolres saat menindaklanjuti aduan warga.

Peristiwa itu dinilai sebagai bentuk arogansi aparat. Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menegaskan sikap Kapolres Kukar tidak mencerminkan etika antar lembaga. Ia pun mendesak agar Polri menjatuhkan sanksi tegas, bukan sekadar permintaan maaf.

“Meskipun sudah meminta maaf, harusnya ada sanksi berupa teguran atau peringatan dari institusi Polri,” tegas Bambang kepada IDN Times.

1. Henock mengaku dimaki hingga diancam PAW

Kapolres Kukar, AKBP Dody Surya Putra.
Kapolres Kukar, AKBP Dody Surya Putra. (Dok. Istimewa)

Henock mengaku dirinya ditelepon langsung oleh Kapolres Kukar dan mendapat makian hingga ancaman pergantian antar waktu (PAW). Peristiwa tak mengenakkan itu dialami Henock pada 15 Agustus 2025 kemarin.

“Dia menuduh saya intimidasi dan bahkan mengancam PAW. Katanya, ‘saya PAW kau, kau akan menangis’. Itu penghinaan bagi saya pribadi dan lembaga negara,” ungkap Henock.

Senator yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Akuntabilitas Publik DPD RI ini menilai, ucapan tersebut telah merendahkan martabat institusi negara. Henock menyebut sudah melaporkan kejadian itu ke DPD, Polda Kaltim, dan berencana membawanya ke Kapolri hingga Propam.

2. Kapolda Kaltim langsung minta maaf

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yuliyanto. (IDN Times/Erik Alfian)
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yuliyanto. (IDN Times/Erik Alfian)

Tak lama setelah laporan Henock, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro langsung meminta maaf dan berjanji memperbaiki kinerja jajarannya.

“Syukurlah Kapolda Kaltim responsif. Beliau minta maaf langsung dan berkomitmen memperbaiki kinerja jajarannya,” kata Henock.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yulianto, turut menyampaikan permintaan maaf resmi lewat akun Polda Kaltim. Ia menegaskan, pimpinan Polda sudah mengevaluasi khusus Kapolres Kukar dan hasilnya akan dilaporkan ke Mabes Polri.

3. Perselisihan berawal dari chat hingga adu mulut

Ilustrasi cekcok (IDN Times)
Ilustrasi cekcok (IDN Times)

Awal mula perseteruan ini ternyata berangkat dari percakapan singkat via chat. Henock awalnya hanya menanyakan alasan warga Jahab sering dipanggil polisi, namun jawaban Kapolres berujung pada keributan.

“Tiba-tiba dia telepon saya, memaki, bahkan menantang. ‘Kalau berani, sini kau!’,” cerita Henock.

Gesekan kecil itu pun melebar menjadi konflik terbuka di tengah panasnya persoalan agraria di Kukar. Hingga kini, Polres Kukar belum memberikan klarifikasi resmi atas peristiwa tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us