Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapal Sele menjadi salah satu kapal yang diperiksa oleh Ditpolairud Polda Kaltim terkait cairan hitam di Balikpapan Kota. (IDN Times/Surya Aditya)

Balikpapan, IDN Times – Pada Ahad (8/3) sore warga di sepanjang pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) hingga belakang rumah jabatan kapolda Kaltim di Balikpapan Kota dikejutkan dengan cairan hitam yang mencemari laut.

Pantauan IDN Times pada sore itu, panjang ceceran yang diduga minyak ini sekitar 1,5 kilometer, dengan lebar antara 100-500 meter dari tepi pantai menjorok ke laut. Hal ini sempat membuat warga resah. Sebab, cairan tersebut mengeluarkan aroma seperti minyak.

1. Polisi pastikan pantai di Balikpapan Kota sudah bersih dari cairan hitam

Cairan hitam mirip minyak bercampur air laut di pantai Balikpapan Kota pada Minggu (8/3) sore. (Sumber: Dit Polairud Polda Kaltim)

Warga pun waswas, petaka 31 Maret 2018 kembali terjadi. Kala itu tumpahan minyak milik Pertamina mencemari wilayah Teluk Balikpapan. Kejadian itu merenggut lima nyawa. Selain itu, tumpahan minyak ini juga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Seekor pesut mati beberapa saat setelah tumpahan terjadi. Dan, ceceran minyak mentah juga menempel di pohon-pohon mangrove.

Tak ingin kejadian mengerikan dua tahun silam terjadi lagi, Direktorat Polairud Polda Kaltim gerak cepat mengatasi masalah cairan hitam di pantai Balikpapan Kota.

Sejak diketahuinya perubahan warna air laut di Balikpapan Kota sampai hari ini, Senin (9/3), pihak kepolisian bersama beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait membersihkan cairan tersebut.

“Ya, tadi kabarnya sudah bersih, ini sebagai bentuk upaya kooperatif kami,” kata Kasubdit Gakkum Dit Polairud Polda Kaltim, Kompol Teguh Nugroho.

2. Ada dua tim dibentuk untuk menyelidiki misteri cairan hitam di pantai

Editorial Team

Tonton lebih seru di