Sepak Terjang Catur Adi, Direktur Persiba yang Ditangkap Bareskrim

Balikpapan, IDN Times - Publik Kota Balikpapan, khususnya pencinta Persiba Balikpapan dibuat heboh. Sang Direktur, Catur Adi Prianto, yang baru saja membawa Persiba Balikpapan mentas ke Liga 2, ditangkap oleh Bareskrim Mabes Polri.
Catur ditangkap berkaitan dengan kasus narkoba dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Pada Mingu (9/3/2024) sore, Catur dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, Catur tak sendirian ditahan. Bersama dia, ada dua orang yang ikut ditangkap. Mereka diduga punya kaitan dengan kasus narkoba dan TPPU yang sedang membelit Catur. Meski berita penangakapannya bikin heboh, sebagian masyarakat tak kaget. Mereka sudah tahu sepak terjang Catur di bisnis narkoba.
Namun, sebelum dikenal sebagai bos Persiba dan bos narkoba di Balikpapan, Catur sejatinya pernah meniti karier di Korps Bhayangkara.
1. Bertugas di Polresta Samarinda

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Catur meniti karier kepolisian di Polresta Samarinda. Di sana dia bertugas di Reserse Narkoba. Di sinilah diduga menjadi awal mula perkenalan Catur dengan peredaran narkoba dimulai. Apalagi, di tempat yang sama, ada sosok kontroversial Amir Mahmud - mantan polisi yang kemudian dikenal sebagai bandar narkotika di Kalimantan Timur.
Pada 2012, Catur ditarik ke Polda Kaltim dan ditempatkan di Yanma Polda Kaltim karena indisipliner. Penempatan di Yanma justru memberinya kelonggaran untuk menjalankan aktivitas lain. Catur bahkan rela membayar personel lain untuk menjalankan tugas-tugas rutin di Yanma.
"Di zaman itu orang-orang Yanma lebih sejahtera," jelas sumber media ini.
Pada 2015, Catur Kembali bertugas di bagian narkoba. Kali ini di Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim. Dirinya sempat menjadi analis di Subdit I Ditresnarkoba dan tergabung dalam tim opsnal penindakan. “Analis itu biasanya untuk gelar-gelar perkara saja. Kerjanya mengurus perkara yang ada hambatan,” jelas sumber yang merupakan perwira tersebut.
Di Ditresnarkoba, kariernya sejatinya cukup moncer. Dia kerap mengungkap kasus-kasus narkoba besar di Kalimantan Timur. Sumber media ini menyebut, kegemilangan Catur tak lepas dari relasinya dengan sejumlah bandar narkotika. Apalagi ketika itu Amir Mahmud juga sudah ditarik ke Polda Kaltim. “Di sini Catur mulai belajar dari AM,” ujar sumber ini.
Bahkan, karena kedekatannya dengan bandar besar, Catur dapat mengetahui jalur peredaran narkoba di Kalimantan Timur. Pada April 2024, Catur sempat menjadi saksi dalam kasus penggelapan alat penyadap milik Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim di Pengadilan Balikpapan.
2. Kiprah di lapangan hijau dan sejumlah bisnis

Selain dikenal sebagai polisi, Catur juga aktif di dunia sepak bola. Dia disebut-sebut merupakan pemilik klub Jiggy Jig, sebuah klub amatir di Balikpapan. Selain itu, Catur juga merupakan manajer klub sepak bola "Yanma Polda Kaltim".
Yanma Polda Kaltim pernah dia bawa menjadi juara turnamen sepakbola amatir terbesar di Kaltim, Danlanud Cup 2022. Catur juga menjadi manajer Persiba U-17, yang saat itu berlaga di Piala Suratin U-17 Zona Kaltim.
Terakhir, Catur menjadi Direktur Persiba, untuk berlaga di PNM Liga Nusantara atau Liga 3.
Selain berkecimpung di dunia kulit bundar, Catur juga punya sejumlah usaha, seperti kuliner lalapan dan travel umrah.
3. Ditangkap karena kasus narkoba dan TPPU

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Brigadir Jenderal Mukti Juharsa pada Minggu (9/3/2025) membenarkan penangkapan Catur.
"Kalau Catur benar," singkat Mukti, Minggu (9/3/2025).
Catur, kata Mukti ditangkap bukan hanya terkait narkotika. Tapi, juga perkara pencucian uang (TPPU). "Iya, kedua-duanya," kata mantan Kapolres Berau medio 2012 ini.