Tragedi Muara Kate: 7 Bulan Berlalu, Siapa Pembunuh Russell?

Paser, IDN Times - Hampir tujuh bulan berlalu sejak tragedi berdarah di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Russell (60), seorang warga yang dikenal vokal menolak truk batu bara melintasi jalan negara, tewas diserang saat subuh, 15 November 2024. Anson (55), tetua adat lainnya, juga mengalami luka serius dalam kejadian tersebut.
Namun hingga kini, pelaku pembunuhan masih belum tertangkap. Belakangan, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menyebut ada perkembangan yang signifikan dalam upaya pengungkapan kasus ini.
1. Kapolda Kaltim: "Ini jadi atensi khusus saya"

Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Endar Priantoro, kembali buka suara soal perkembangan kasus ini dalam acara coffee morning bersama jurnalis, Selasa (27/5/2025).
"Ini menjadi atensi khusus saya sendiri sebagai Kapolda," ujar Endar.
Menurut mantan Direktur Penyelidikan KPK itu, pengungkapan kasus ini tidak mudah. Apalagi, kasus tersebut sudah berjalan sejak kepemimpinan Kapolda sebelumnya, Irjen Nanang Avianto.
“Namanya kasus pembunuhan, kita bicara scientific investigation. Gak bisa cuma pakai asumsi,” tegasnya.
2. Tim khusus dibentuk, progres diklaim sangat baik

Endar memastikan Polda Kaltim tidak tinggal diam. Sebuah tim khusus sudah dibentuk, berisi gabungan penyidik dari Polres Paser dan Ditreskrimum Polda Kaltim, dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Jamaluddin Farti.
"Alhamdulillah, progresnya baik, sangat baik," kata Endar.
Meski begitu, ia menegaskan belum bisa mengungkap detail lebih lanjut ke publik. “Saya gak mau informasi jadi bias. Efeknya bisa besar, termasuk ke sosial masyarakat,” ujarnya.
3. Kasus dinilai sangat sensitif

Endar menyebut, kasus pembunuhan di Muara Kate memiliki karakteristik yang unik dan sensitif. Oleh karena itu, pendekatan ilmiah menjadi kunci dalam mengungkapnya.
“Ini kasus yang sangat-sangat sensitif. Lokasinya juga punya karakteristik tersendiri. Jadi, semua harus terukur,” jelasnya.
Meski demikian, ia tetap optimistis. “Insyaallah, kami sangat yakin dengan progres yang sudah berjalan,” pungkasnya.