Wagub Hadi Mulyadi: Doakan Negara dan Pemimpin, Teladani Nabi Ibrahim

Samarinda, IDN Times - Hari Raya Iduladha 1440 Hijriah, Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda dipadati ribuan jemaah yang melaksanakan ibadah salat Iduladha. Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menjadi khatib salat Idul Adha di masjid ini.
Pada kotbahnya, Hadi Mulyadi mengajak mendoakan para jemaah haji agar sehat dan dapat kembali ke tanah air masing-masing dan dapat menjadi penyemangat perjuangan menegakkan ajaran agama Islam.
Hadi juga mengajak jemaah untuk meneladani ajaran Nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya. Ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Baik secara pribadi, keluarga, maupun kehidupan bermasyarakat.
1. Berdoa adalah salah satu prinsip hidup yang utama

Prinsip yang pertama yang bisa diteladani dari Nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya adalah berdoa. Menurutnya, berdoa adalah hal yang utama dalam hidup kita. Berdoa kepada Allah menunjukkan kita memang memerlukan bantuan dan pertolongan Allah. Doa amat penting dalam kehidupan pribadi dan berkeluarga.
"Dalam kehidupan berkeluarga, saling mendoakan antara anak dan orangtua adalah hal yang harus dan selalu kita lakukan. Anak mendoakan orangtua, dan orangtua mendoakan anak. Rasulullah SAW bersabda doa orangtua kepada anaknya ibarat doa nabi dan rasul kepada umatnya," ujar Hadi Mulyadi.
Doa juga penting untuk negeri yang aman dan rezeki yang cukup, doa Nabi Ibrahim tercatat dalam Surat Al-Baqarah ayat 126. Rakyat juga perlu mendoakan negara dan pemimpinnya.
"Begitu juga dalam kehidupan bernegara agar mendoakan negeri ini aman sentosa, para pemimpin diberikan petunjuk dan mau menerima petunjuk jalan hidup yang benar agar bisa melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan benar," kata Hadi Mulyadi
2. Hati yang bersih dan tidak bersikap sombong

Prinsip berikutnya yang bisa diikuti dari ajaran Nabi Ibrahim adalah memiliki hati yang bersih dan tajam. Orang yang berhati bersih dan tajam akan mudah membedakan mana yang benar dan salah, mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang. Oleh karena itu Nabi Ibrahim a.s. dan anaknya Nabi Ismail memahami perintah Allah meskipun hanya melalui mimpi.
Prinsip hidup lainnya yang bisa dijadikan teladan adalah tidak menyombongkan diri atas kebaikan yang telah dilakukan. Tidak merasa paling baik dan paling benar, harus selalu rendah hati.
3. Bagikan 2.125 kupon daging kurban

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyerahkan satu ekor sapi kurban kepada Masjid Baitul Muttaqqen Islamic Center, dan setelah kotbah salat id, Hadi menyembelih sendiri sapi kurbannya tersebut.
Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda pada Hari Raya Iduladha tahun ini menerima korban 19 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Kupon untuk penerima kurban dibagikan sebanyak 2.125 kupon. Daging kurban diberikan kepada warga di beberapa kelurahan di Samarinda, binaan Badan Pengelola Islamic Center, dan pondok-pondok pesantren.
4. Destinasi wisata religi di Samarinda

Tidak hanya beribadah, para penduduk Samarinda maupun pendatang yang salat id di masjid ini juga tak lupa untuk ber-selfie ria dengan latar masjid Baitul Muttaqien yang indah dan megah.
Masjid Baitul Muttaqien ini merupakan masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal Jakarta dan mampu menampung hingga 45 ribu jemaah. Luas bangunan utama masjid sekitar 43.500 meter persegi. Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center ini juga menjadi destinasi wisata religi di Samarinda.