Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada TBC di Balikpapan: Ribuan Warga Sudah Diskrining, Puluhan Meninggal

Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)
Ilustrasi TBC. (Kemkes.go.id)

Balikpapan, IDN Times - Kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Balikpapan masih menunjukkan tren peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan mencatat, sejak Januari hingga April 2025, sudah ada 6.212 warga yang menjalani skrining TBC. Dari jumlah tersebut, ditemukan 833 kasus positif. Selama periode yang sama, 21 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.

Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati, mengatakan bahwa penularan TBC tergolong cepat dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Mulai dari anak-anak hingga lansia berisiko tertular. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan merokok.

“Jaga pola makan, konsumsi makanan bergizi, dan jangan merokok. Itu bagian penting dari pencegahan TBC,” ujarnya.

1. Deteksi dini jadi kunci

WhatsApp Image 2025-06-15 at 11.22.28.jpeg
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (IDN Times/Erik Alfian)

Jika ada warga yang mengalami gejala seperti batuk, pilek, demam, hingga sesak napas, Alwiati menyarankan agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Pemeriksaan TBC bisa dilakukan secara gratis melalui program dari Kementerian Kesehatan.

“Kita harus periksa semuanya dulu untuk memastikan. Pemeriksaannya tidak dipungut biaya,” tambahnya.

2. Kasus TBC meningkat

Ilustrasi TBC. (myupchar/Wikimedia.org)
Ilustrasi TBC. (myupchar/Wikimedia.org)

Data menunjukkan peningkatan kasus TBC dalam dua tahun terakhir. Pada 2023, sebanyak 17.213 warga menjalani skrining dengan 3.120 kasus positif dan 70 kematian. Angka tersebut sedikit meningkat pada 2024 dengan 17.261 orang diskrining, 2.783 positif TBC, dan 80 orang meninggal.

“Penularannya sangat cepat. Bahkan anggota keluarga yang merawat pasien TBC pun berisiko tertular,” tegas Alwiati, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinkes Balikpapan.

3. Berbahaya, tapi dapat disembukan

ilustrasi pemeriksaan (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pemeriksaan (pexels.com/Anna Shvets)

Meski begitu, ia menegaskan bahwa pasien TBC tetap memiliki peluang sembuh, asalkan menjalani pengobatan dengan disiplin sesuai petunjuk dokter. Karena itu, Dinkes juga rutin memeriksa anggota keluarga pasien untuk deteksi dini dan pengobatan segera.

“Kami ingin semua yang berisiko bisa segera diobati agar rantai penularan bisa diputus,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us