TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi, Keluarga Bawa Pulang Jenazah Pasien Suspek COVID-19 di PPU

Hasil pemeriksaan swab sangat lambat diketahui

Ilustrasi Ambulans (IDN Times/Aryodamar)

Penajam, IDN Times – Insiden pengambilan paksa jenazah suspek COVID-19 di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kembali terjadi. Korban meninggal dunia saat hasil pemeriksaan swab dirinya belum keluar.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 PPU, dr. Jansje Grace Makisurat mengatakan, pasien meninggal pada Senin malam, 4 Januari kemarin di rumah sakit.

“Iya benar Senin malam tadi ada satu pasien suspekCOVID-19 yang dirawat di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU

Grace menjelaskan, pihak keluarga menolak pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19. Mereka bersikeras membawa pulang jenazah untuk dimakamkan secara umum.

1. Hasil swab korban belum keluar saat meninggal dunia

Pemakaman pasien positif COVID-19 di Penajam Paser Utara yang meninggal dunia (IDN Times/Istimewa)

Pasien pertama kali masuk ruang perawatan di RSUD PPU pada Rabu, 30 Desember 2020 lalu. Menurut Grace, pasien tersebut memiliki penyakit penyerta atau komorbid berupa diabetes dan hipertensi.

“Namun lebih dahulu mengembuskan napasnya sebelum diketahui hasil swab-nya,” sebut Grace.

Gara-gara keterlambatan hasil swab, jelas Grace, membuat pihak keluarga menolak pemulasaran jenazah dengan protokol corona.

2. Pihak keluarga membawa pulang jenazah pasien suspek COVID-19

Pemberangkatan pasien probable meninggal dunia dari RSUD PPU (Dok. Satgas COVID-19 PPU)

Piha Satgas COVID-19 PPU telah memberikan pemahaman kepada keluarga korban agar tidak membawa pulang jenazah pasien. Namun, upaya itu ditolak.

“Tetapi mereka tetap ngotot untuk membawa jasad pasien untuk dikubur seperti pemakaman umumnya,” Grace menerangkan.

Bukan kali pertama kasus seperti ini terjadi di PPU. Sebelumnya, dua orang pasien suspek corona yang meninggal dunia juga dibawa pulang oleh keluarganya. Namun belakangan diketahui bahwa korban ternyata positif terinfeksi COVID-19. Akibatnya, tambah Grace, semua orang yang datang melayat di rumah duka berpotensi tertular virus.

“Status mereka yang kontak erat jelas menjadi suspek dan langsung kami lacak atau tracing mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran COVID-19," ucap Grace.

Baca Juga: Pasien COVID-19 di PPU Meninggal, Swab Lambat, Jenazah Dibawa Pulang

3. Hari ini terjadi penambahan tiga orang pasien positif di PPU

RSUD RAPB PPU hingga kini menjadi lokasi perawatan pasien COVID-19 (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Sementara itu, tambah Grace, pada hari ini terjadi penambahan tiga kasus positif corona di PPU. Salah satunya berasal dari klaster RSUD PPU. Dua lainnya masing-masing tenaga kesehatan di Puskesmas Sepaku dan satu lagi adalah warga Desa Girimukti, Penajam.

“Adapun ketiga pasien konfirmasi positif COVID-19 hari ini yakni, PPU 393 perempuan (38) merupakan nakes Puskesmas Sepaku isolasi mandiri di rumah dinas tempatnya berdinas," rinci Grace.

Lanjut dia, PPU 394 laki-laki (38) warga Girimukti melakukan isolasi di Rusunawa, dan terakhir PPU 395 perempuan (43) seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) warga Kelurahan Sungai Parit, Penajam disebut tertular dari klaster RSUD. "Kini jalani isolasi di Wisma PKK,” ucapnya.

Baca Juga: Tambah 7 Kasus Positif COVID-19 di PPU, 2 Diantaranya Nakes RSUD PPU

Berita Terkini Lainnya