TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Larangan Mudik Datangkan Keuntungan bagi UMKM di Penajam Paser Utara

Makin banyak UMKM manfaatkan teknologi digital

Suasana pasar induk PPU jelang lebaran (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times  - Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Sukadi Kuncoro, menyatakan, dampak larangan mudik Lebaran membawa keuntungan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di PPU baik yang digital maupun tatap muka langsung.

“Karena larangan mudik membuat masyarakat PPU tidak melakukan perjalanan mudik, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan mereka mendapatkannya di pasar-pasar di PPU termasuk membelinya dengan cara digital,” katanya kepada IDN Times, Kamis (20/5/2021) di Penajam.

Baca Juga: Hari Pertama Lebaran, Jumlah Pemudik Ke Penajam Paser Utara Membludak

1. Sebagian pelaku UMKM PPU telah memanfaatkan teknologi

Suasana pasar induk PPU jelang lebaran (IDN Times/Ervan)

Dibeberkannya, saat ini para pelaku UMKM di PPU telah memanfaatkan teknologi. Momen pembatasan maupun larangan mudik tak menghalangi masyarakat tetap belanja. Mereka tetap bisa berbelanja produk-produk UMKM dari rumah.

“Pelaku UMKM digital juga tidak harus mempromosikan dagangannya secara offline, karena telah terbantu website yang dibangun oleh Kementerian Koperasi dan UMKM,  sehingga semua promosi bisa tersebar ke semua jaringan media sosial yang ada seperti Facebook, Instagram dan Twitter," ungkapnya.

2. Pemerintah berupaya dorong pelaku usaha masuk digitalisasi UMKM

Suasana pasar induk PPU jelang Idul Fitri 2021 (IDN Times/Ervan)

“Kami pemerintah daerah berupaya untuk mendorong para pelaku usaha untuk bisa masuk dalam digitalisasi UMKM. Bentuk upaya itu seperti pembinaan, pelatihan hingga melaksanakan sertifikasi bagi UMKM digital tersebut,” sebutnya. 

Menurutnya, digitalisasi bagi UMKM ini sangat membantu para pelaku usaha saat pandemik COVID-19, karena antar pembeli dan penjual tidak perlu tatap muka langsung, cukup dengan menggunakan teknologi mereka sudah bisa bertransaksi.

3. Digitalisasi dibutuhkan pelaku UMKM

IDN Times/Dhana Kencana

Diterangkannya, digitalisasi bagi pelaku usaha lebih dibutuhkan pelaku UMKM dalam mempromosikan produk usaha serta merasakan manfaatnya. Mulai dari promosi produk yang luas dan langsung menyasar konsumen, atau pembayaran secara digital.

“Jenis usaha UMKM digital di PPU ini beragam jenis usahanya, ada pakaian, makanan, barang elektronik bahkan sembako atau kebutuhan masyarakat lainnya. Untuk jumlahnya mencapai puluhan pelaku UMKM digital, jumlah pastinya saya belum mengetahui,” sebut Kuncoro panggilan akrabnya.

4. Penjualan secara online akhir-akhir ini cukup baik

Ilustrasi kosmetik. Unsplash/rawpixel

Terpisah, Annisa seorang pedagang produk kecantikan tinggal di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, mengakui penjualan secara digital atau online akhir-akhir ini cukup baik, meskipun pemasaran produk yang dijualnya hanya disekitar wilayah PPU saja seperti Kecamatan Penajam, Waru dan Babulu. Sementara untuk Kecamatan Sepaku dirinya belum bisa melayani karena lokasi yang jauh ditambah lagi kondisi jalan yang rusak sebagian.

“Biasanya konsumen saya memesan melalui pesan WhatsApp atau pesan singkat SMS, kemudian barang saya antar atau delivery ke rumah konsumen tentu dengan tambahan ongkos kirim,” aku Annisa.

Baca Juga: Polres Penajam Selidiki Penggunaan Uji Rapid Antigen Diduga Palsu

Berita Terkini Lainnya