TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Penajam Paser Utara Minta Perhatian Pemerintah Pusat 

Banyak petani alihfungsikan lahan

Ilustrasi lahan pertanian di Kecamatan Babulu, PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Masyarakat petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) minta perhatian pemerintah pusat. Agar ada jaminan hasil pertanian masyarakat dijadikan sebagai pasokan pangan utama di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota negara (IKN) Nusantara. 

“Kami minta ada jaminan dari pemerintah pusat bahwa hasil pertanian, perkebunan dan perikanan di PPU dijadikan sebagai sumber pasokan utama di IKN nanti.” ujar Evan petani di Kecamatan Penajam kepada IDN Times, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Isran Noor Jamin Nasib Pegawai Honor di Kaltim 

1. Petani saat ini kesulitan dapatkan pupuk subsidi pemerintah

Pupuk subsidi. (Dok. Kementan)

Diungkapkannya, agar dapat menjadi pemasok utama pangan di IKN, tentu kualitas dan kuantitas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan harus bagus. Maka pihaknya meminta pemerintah pusat memberikan dukungan pupuk subsidi yang maksimal begitu pula dengan pemberian bibit unggul.

“Saat ini kami petani saja kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi, mau beli yang non subsidi harga mahal, tentu tidak semua petani mampu.” sebutnya.

Perluasan lahan pertanian juga harus menjadi perhatian pemerintah pusat sebab, tuturnya, saat ini banyak petani yang mengalihfungsikan lahan mereka menjadi perkebunan kepala sawit atau peruntukan lain. Hal itu, karena harga jual buah kelapa sawit atau tandan buah segar (TBS) nilai jualnya cukup tinggi.

“Kalau bisa hak guna-usaha (HGU) yang dikuasai perusahaan dan sudah tidak produktif lagi dialihkan menjadi lahan pertanian, termasuk lahan kawasan budidaya non kehutanan (KBNK) atau kawasan budidaya kehutanan (KBK) dijadikan lahan area penggunaan lain (APL) sektor pertanian,” pintanya.

2. Petani dan nelayan PPU harus siapkan diri baca peluang seiring hadirnya IKN Nusantara

Petani di PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terpisah, Plt Bupati PPU  Hamdam mengimbau seluruh para petani dan dan nelayan yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) PPU, untuk mempersiapkan diri, membaca peluang seiring ditetapkannya Kabupaten PPU jadi bagian dari IKN Nusantara. 

“Kita harus optimalkan lahan pertanian termasuk lahan empang serta sektor-sektor lainnya. Sebab ke depan hadirnya IKN Nusantara harus menjadi peluang. Potensi besar yang kita miliki sangat menjadi alasan sebagai penyuplai kebutuhan pangan untuk kawasan IKN dan bukan jadi penonton atau terasingkan di rumah sendiri,” ucap Hamdam  kepada anggota KTNA PPU  juga dihadiri Ketua Umum KTNA Nasional, Yadi Sofyan Noor baru baru ini. 

3. Meskipun PPU sangat berpotensi, namun sentuhan kebijakan masih sangat minim

Ilustrasi kapal-kapal nelayan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Ia menjelaskan, meskipun lahan pertanian, perkebunan dan lahan empang PPU sangat berpotensi, namun sentuhan kebijakan masih sangat minim, khususnya alokasi anggaran. Jika hanya berharap dengan APBD tentu sangat terbatas dan tertinggal oleh pembangunan IKN Nusantara. 

“Pemerintah daerah bersama perwakilan legislatif dan Ketua Umum KTNA Pusat terus berupaya meminta dukungan pemerintah pusat melalui alokasi APBN dalam pengembangan sektor pertanian, pangan dan sarana pendukung SDM Kabupaten PPU bersamaan dengan pembangunan IKN Nusantara,” tegasnya. 

Hamdam berharap,  melalui pertemuan dihadiri Ketua Umum KTNA hari ini, kiranya menjadi bagian dalam mensupport sektor hasil pangan di Kabupaten PPU, yang nantinya ikut berkontribusi langsung menjadi penggerak ekonomi baik kebutuhan lokal PPU Utara maupun IKN Nusantara.

Baca Juga: Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltim

Berita Terkini Lainnya