Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltim

Masyarakat diminta tetap tenang

Samarinda, IDN Times - Kondisi cuaca panas dan hujan atau dari panas ke dingin di Benua Etam beberapa pekan ini sering terjadi tak menentu, biasa disebut pancaroba, akibatnya kondisi tubuh seseorang cenderung menurun. Atas kondisi ini, diharapkan masyarakat tetap waspada.

Sebab, kondisi pancaroba ini cenderung menyebabkan dan memicu penyebaran COVID-19 lebih luas.

“Kondisi alam seperti cuaca dan iklim memang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk aspek kesehatan," kata Kepala Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unmul Kaltim dr Yadi dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Rabu 2 Februari 2022.

1. Penyebaran virus makin tinggi

Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltimpexels.com/Andrea Piacquadio

Penyebaran COVID-19 mungkin sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kondisi ini. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dengan cuaca yang terjadi saat ini dari cuaca panas ke dingin atau hujan. 

Menurut Yadi, perlu diperhatikan saat ini adalah bagaimana agar virus ini tidak dapat masuk ke dalam tubuh seseorang. Caranya, tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat, seperti menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.

Baca Juga: Instansi di Kaltim Wajib Mendukung Percepatan Pembangunan IKN

2. Varian Omicron yang lebih berbahaya

Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di KaltimIlustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Apalagi, lanjutnya, sebagaimana diketahui varian baru COVID-19 yang menyebar saat ini (varian Omicron) yang lebih cepat menular dari pada Delta.

Karena itu, diperkirakan kondisi cuaca saat ini sangat mempengaruhi penyebaran dan penularan virus.

“Selain tetap menjaga protokol kesehatan, kita juga harus menjaga imunitas atau daya tahan tubuh. Misal, konsumsi makanan bergizi dan kalau diperlukan minum vitamin, serta tetap melakukan olah raga yang cukup setiap harinya. Dengan begitu kondisi tubuh yang sehat mampu melawan virus yang akan masuk ke dalam tubuh,” jelasnya.

Artinya, pencegahan ini penting dilakukan masyarakat guna menjaga agar penyebaran dan penularan tidak terjadi berkepanjangan, bahkan hilang pada saatnya nanti. 

3. Kasus yang terus meningkat

Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di KaltimIlustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kasus pandemik cenderung meningkat. Namun demikian, Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak panik, terlebih ketika divonis terpapar.

"Kami yakin dan percaya masyarakat mampu menjalani kondisi ini. Karena, sudah dialami sejak dua tahun lalu. Jadi, jangan panik," ucap Plt Kadis Kesehatan Kaltim Masitah, Rabu 2 Februari 2022.

Menurut Masitah, kenaikan kasus ini sudah diprediksikan bahkan penurunannya pun diperkirakan terjadi pada Maret ini. Untuk itu, masyarakat diminta tetap semangat dan tetap mematuhi anjuran pemerintah selama beraktivitas sehari-hari.

Namun demikian, protokol kesehatan selalu diutamakan, sehingga bersama-sama menjaga. Terlebih, bagi masyarakat yang memiliki penyakit berat (komorbid), untuk tetap menjaga kesehatan.

Update berdasarkan rilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Rabu per 2 Maret 2022, positif terpapar virus corona 1.980 kasus. Pasien sembuh dan selesai isolasi 1.450 kasus. Meninggal 6 kasus dan kasus aktif dirawat 524 kasus. 

Baca Juga: Instansi di Kaltim Wajib Mendukung Percepatan Pembangunan IKN

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya