TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Babulu PPU Gagal Panen

Terendam banjir yang di Kecamatan Babulu

Kondisi Lahan persawahan yang terkena banjir di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Ratusan hektare lahan pertanian dan perkebunan di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan gagal panen. Tanaman padi, cabai, dan semangka milik warga terendam banjir pada Minggu 19 Maret 2023 pukul 02.00 Wita. 

“Lahan yang terendam banjir tersebut terdiri dari 328 hektare lahan sawah, 9,25 hektare lahan tanaman cabai dan 8,5 hektare pertanian semangka, dengan total luas  345,75 hektare,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Marjani, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Gunakan Sabu, Staf Desa di Babulu dan Rekannya Dibekuk Polres PPU

1. Akibat banjir kiriman dari Kecamatan Longkali

Kalakhar BPBD Penajam Paser Utara, Marjani (IDN Times/Ervan)

Bencana banjir di Babulu bermula dari peningkatan tinggi muka air di perbatasan Desa Sumber Sari PPU dan Desa Sebakung Makmur Paser pada Jumat 17 Maret 2023. Hal ini akibat banjir kiriman dari Kecamatan Longkali Kabupaten Paser. 

Genangan banjir terjadi di area ratusan hektare pertanian dan perkebunan di Desa Sumber Sari dan pemukiman warga di RT 8 dan  RT 09 Babulu.

“Tinggi muka air di RT 08 yang telah masuk ke dalam rumah mencapai lebih kurang 10 centimeter dan di halaman mencapai 15 hingga 20 centimeter. Sedangkan di RT 09 ketinggian muka air di halaman rumah warga mencapai sekitar 5 sampai 10 centimeter,” imbuh Marjani.

2. Kondisi secara keseluruhan air mulai surut

Kondisi Lahan persawahan yang terkena banjir di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Kondisi terbaru ini, Marjani menyebutkan kondisi banjir dilaporkan sudah mulai surut. Pihak BPBD PPU pun terus memantau kondisi lapangan banjir ini. 

Tim gabungan juga membuat tanggul darurat di sejumlah titik guna mengantisipasi agar air tidak kembali masuk ke pemukiman warga. 

“Hingga kini tim masih di lokasi bersama semua unsur terkait untuk melakukan pemantauan dan penanganan lainnya sesuai kebutuhan di lapangan,” tukasnya.

Baca Juga: DKP PPU Uji Pangan di Pasar Tradisional Jelang Bulan Ramadan

Berita Terkini Lainnya