Kasus Turun, Balikpapan Tetap Lakukan Tracing dan Testing COVID-19
Jadi kota dengan tes, lacak, dan isolasi terbaik nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Kasus COVID-19 di Balikpapan, Kalimantan Timur cenderung mengalami penurunan. Namun hal itu tidak melonggarkan upaya penanganan dan pencegahan COVID-19 di Kota Balikpapan. Beberapa waktu lalu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud bahkan meresmikan layanan PCR di Labkesda Kota Balikpapan.
Layanan ini bertujuan untuk membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19, yakni dengan pemaksimalan testing dan tracing. Rahmad Mas'ud mengatakan, keberadaan alat PCR tersebut agar bisa cepat mendeteksi pasien. Apalagi saat ini total ada 13 laboratorium yang memiliki layanan PCR.
"Kelengkapan kita sudah cukup, walau tidak banyak. Tapi bisa untuk menanggulangi penyebaran pandemi,” ungkapnya.
Baca Juga: Strategi Jemput Bola di Balikpapan dalam Pandemik COVID-19
1. Lab PCR ke-13 di Kota Balikpapan
Wali Kota berharap, layanan PCR bisa benar-benar bermanfaat. Terutama untuk kesehatan warga. “Ini tugas pemerintah untuk melindungi segenap warga, termasuk soal kesehatan,” katanya.
Walau angka kasus terkonfirmasi positif mulai menurun, menurutnya tidak ada kata terlambat untuk memiliki layanan PCR.
“Karena ini untuk pencegahan, kita harus siapkan sarana prasarana. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan bahwa kini Pemkot Balikpapan memiliki labkesda yang pelayanannya terus berkembang untuk masyarakat.
UPTD Labkesda memiliki laboratorium kesehatan lingkungan dan laboratorium klinis. Teranyar telah menambah layanan tes PCR yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kesehatan.
Kemudian ditambah dana dari APBD Balikpapan untuk penyesuaian gedung laboratorium. Total menghabiskan dana Rp 1,9 miliar termasuk untuk persiapan gedung. Tujuan layanan PCR di labkesda untuk mempercepat testing.
Dia menjelaskan, dalam pemanfaatan lab PCR ini membutuhkan rujukan bagi masyarakat suspek COVID-19. Labkesda ini pengadaannya dilakukan pada 2021 dan tiba di Balikpapan sekira bulan Agustus lalu.
"jadi tiap tahun kan pusat memberi dana DAK, nah ada menunya. Salah satunya alat PCR ini dan kami pilih ini," katanya, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga: Ngacir, Vaksinasi COVID-19 di Balikpapan Tembus 94 persen