Narkotika Jenis Baru Sasar Pelajar dan Mahasiswa di Balikpapan
BNNK sebut pentingnya pencegahan selain penangkapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Indonesia darurat narkoba. Berdasarkan data Puslitdatin dan LIPI tahun 2017, rata-rata per hari ada 30 orang meninggal akibat narkoba. Situasi darurat narkoba juga patut diwaspadai di Balikpapan.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan, Muhammad Daud menjelaskan, pada tahun 2020 sebanyak 8 jaringan narkoba berhasil diungkap BNNK Balikpapan.
"Dengan barang bukti cukup lumayan ya. Ada 2 kilogram sabu dan 11 tersangka, yang dua diantaranya perempuan," beber Muhammad Daud dalam kegiatan Workshop Penguatan Kapasitas Insan Media untuk mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba, Selasa (8/6/21) di Balikpapan.
Baca Juga: Tersangka Teroris di Balikpapan Terkait Kasus Bom Bunuh Diri Makassar
1. Tembakau gorilla/ sintetis, narkotika baru yang marak di kalangan anak muda
Pada tahun 2021 berjalan, sudah ada tiga laporan kasus narkotika (LKN) yang diterima BNNK. Tak hanya kasus sabu, belakangan narkotika jenis tembakau gorilla atau tembakau sintetis mulai populer.
"Ini adalah modus baru yang melibatkan para pelajar yang masih muda. Karena barang buktinya baru, maka kita perlu waspada. Ini jenis narkotika baru," terangnya.
Meskipun pengungkapan di 2021 ini baru tiga kasus, namun selain melakukan penindakan BNNK juga melakukan pencegahan.
"Kami memberikan informasi dan edukasi selain rehabilitasi. Kami bekerja sama dengan beberapa pihak dalam pelaksanaan tim asessment terpadu (TAT), yakni Polri, Kejaksaan, psikolog dan Bapas," sebutnya.
Terkait tembakau gorilla atau sintetis ini, pada dasarnya tembakau tak berbahaya. Namun karena ada tambahan bahan sintetis, maka menjadi jenis narkotika. Modus ini seperti merokok biasa, dengan tembakau namun dibubuhi zat kimia.
"Makanya ini bukan masuk ke barang itu jenis tumbuhan. Ini masuk di jenis kimia atau semi sintetis. Dampaknya sama mengakibatkan halusinasi, stimulan, yang bisa mempengaruhi dan mengakibatkan ketergantungan," urainya.
Ia melanjutkan, "Sangat disayangkan jenis narkotika ini menyasar anak-anak muda atau pelajar dan mahasiswa. Ada dua yang kami tangkap mereka berstatus pelajar dan mahasiswa," ujarnya.
BNNK terus berupaya agar narkotika bisa diberantas antara lain bekerja sama dengan jasa pengiriman barang. "Alhamdulillah beberapa sudah berhasil kami gagalkan," katanya.
Baca Juga: Balikpapan Aman dari Lonjakan Kasus Usai Lebaran, Ini Antisipasinya