TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seminggu Beroperasi, 52 Pasien Tempati Hotel Isolasi di Balikpapan

Beberapa pasien COVID-19 alami alergi makanan

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud memastikan kamar untuk isolasi COVID-19 nyaman bagi pasien di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan (IDN Times/ Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Isolasi tersentralistik bagi orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 Kota Balikpapan di Hotel Gran Tiga Mustika sudah berjalan sepekan. Banyak hal yang dipersiapkan dan disesuaikan oleh satgas untuk perpindahan lokasi isolasi pasien dari Embarkasi Haji ke hotel ini.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, tidak hanya tim satgas, tetapi juga petugas atau karyawan hotel harus menyesuaikan banyak hal. Dio, panggilan akrabnya, mengungkapkan antara lain terkait jadwal olahraga dan berjemur pasien COVID-19.

"Rencananya olahraga untuk pasien isolasi mandiri ini mulai hari ini. Memang senam dan olahraga kan di rooftop hotel. Maka perlu lebih banyak penjagaan. Kita memastikan, selain medis juga ada tim keamanan hadir. Juga relawan PMI," ungkap Dio yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, pada Kamis (10/6/21). 

Baca Juga: Ribuan Lansia dan Pra Lansia Balikpapan Dapat Vaksinasi COVID-19

1. Petugas hotel lakukan penyesuaian pola gizi pasien isolasi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty (IDN Times/ Fatmawati)

Dio juga mengungkapkan, tim kini masih melakukan penyesuaian kepada pola gizi nutrisi pasien. Karena ternyata banyak pasien alergi makanan tertentu. 

"Jadi sekarang mulai dicatat. Pasien baru masuk, dengan nama tertentu, kamar berapa, alergi apa. Karena ada juga yang alergi udang, ada yang kacang-kacangan," ungkapnya. 

Pihak hotel, yang selama ini memasak menu sama bagi semua orang, akhirnya harus belajar menyesuaikan dengan kondisi pasien. Termasuk juga pasien anak-anak. 

Pasalnya ada satu pasien bayi yang masih makan bubur atau makanan lunak. "Alhamdulillah dari pihak hotel bersedia blend makannya dengan arahan tim gizi kami," ujarnya. 

Menurutnya, beberapa pasien isolasi memang memiliki alergi tertentu. Sehingga, pihak hotel sebagai penyedia makanan untuk pasien mesti mengakomodir ini. Selain itu, konsumsi bagi pasien isolasi juga mesti sesuai gizi yang dibutuhkan. 

2. Hotel isolasi tersentralistik kini terisi 52 pasien

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Hingga hari ini, sudah ada 52 pasien yang melaksanakan karantina. Diakuinya keterisian hotel ini cukup cepat. Sementara untuk wisma tempat ispolasi, ada tiga orang pasien yang melaksanakan isolasi mandiri. 

"Jadi kami sekarang sedang beradaptasi juga dengan tempat isolasi yang baru," ujarnya. 

Per kamar hanya dihuni satu pasien. Kendati jika memang berkeluarga, maka diizinkan untuk berada di satu kamar. Para penghuni di tempat isolasi tersentralistik ini, semuanya adalah pasien baru dan bukan pindahan.

"Tapi kalau ada anaknya, pihak hotel juga sudah menyanggupi menambah ekstra bed tanpa biaya tambahan. Kan kalau anak masa mau dipisah," jelas Dio.

Baca Juga: Rilis Paket BTS Meal McDonald's Sebabkan Kerumunan di Balikpapan

Berita Terkini Lainnya