Banjarmasin Berminat Datangkan Alat Keruk Sampah dari Luar Negeri
Terkendala kebijakan prioritas produk dalam negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Penanganan sampah menjadi persoalan bagi masyarakat di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Pengelolaannya masih secara manual dengan mengandalkan kekuatan tangan manusia.
Tentunya hal tersebut kurang efektif mengingat kuantitas sampah di Banjarmasin yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pemkot Banjarmasin pun berminat dalam pengadaan mesin traktor keruk sampah guna mempermudah pengangkutan sampah di tempat penampungan sementara (TPS). Persoalannya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin harus mendatangkannya dari luar negeri.
Baca Juga: Puluhan ASN Kepergok Keluyuran Tanpa Izin saat Razia di Banjarmasin
1. Terkendala karena alat berat dari luar negeri
Kepala DLH Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love mengatakan, traktor keruk sampah tersebut dianggap efektif dalam mengatasi persoalan di kotanya. Alat ini mampu mengeruk sampah dengan cepat dalam hitungan jam saja.
Di sisi lain, ia mengaku harus bersinggungan dengan komitmen pemerintah pusat tentang pemanfaatan 80 persen produk dalam negeri. Mengingat jenis produk traktor tersebut hanya diproduksi dari luar negeri dengan harga kisaran Rp1 miliar.
"Sebenarnya bisa maksimal mengangkut sampah dengan alat berat keruk itu. Tapi ini barang ada di luar negeri, sementara belanja barang telah diatur 80 persennya dalam negeri," katanya, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Viral, Remaja Banjarmasin Dilecehkan Jukir di Taman Kamboja