TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Stunting di Banjarmasin Turun 5,4 Persen pada Tahun 2022

19 kegiatan mengintervensi upaya penurunan stunting

Balai Kota Banjarmasin

Banjarmasin, IDN Times - Survei status gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka stunting di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) turun 5,4 persen dari sebelumnya 27,8 persen menjadi 22,4 persen. 

Keberhasilan penurunan angka stunting ini diklaim sebagai sinergitas di antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Banjarmasin bersama masyarakat. Diketahui, Banjarmasin sendiri memiliki 14 kelurahan yang kasus stuntingnya terbilang tinggi. 

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Menggelar Uji Kompetensi bagi Pimpinan SKPD

1. Wali Kota apresiasi kinerja jajaran dan warga yang terlibat

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengapresiasi prestasi jajarannya dalam menurunkan angka stunting di kalangan masyarakat. Selama ini, Pemkot Banjarmasin fokus dalam menurunkan angka stunting lewat pelbagai program, di antaranya Dapur Sehat, Kampung KB, dan lainnya.

"Alhamdulillah, kita bersyukur kasus ini turun. Meskipun itu kita jangan bangga apalagi sampai terlena karena masih ada beberapa yang belum ditangani," katanya di sela menghadiri lomba Kampung KB, Kamis (6/4/2023).

2. Target penurunan stunting tahun ini tersisa 11,6 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadan mengaku menargetkan penurunan angka stunting sebesar 17 persen pada tahun 2023 ini.

Kemudian tahun 2024 ditarget turun 14 persen. Sehingga itu, penurunan kasus kesehatan ini setiap tahunnya ada progresnya.

Dia pun mengatakan, kasus stunting yang masuk dalam Isu strategis itu terjadi karena ada dua intervensi yakni intervensi kesehatan dan intervensi lintas SKPD. 

Baca Juga: 5 Larangan Berbau Agama di Banjarmasin yang Wajib Dipatuhi

Berita Terkini Lainnya