TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proyek Jalur Kereta Api Borneo Senilai Rp53,3 Triliun Dibatalkan

Pemodal dari Rusia resmi mengundurkan diri

Dokumentasi - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak (tengah) bersama Direktur Utama PT Kereta Api Borneo Sergey Kuznetsov (kanan) dan Head of Region PT KAB Yadi Sabiannoor (kiri) saat rapat pembahasan pembangunan jalur rel kereta api di Ruang Rapat Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (11/10/2017). (FOTO dok Seno/Humasprov Kaltim via Antara)

Penajam Paser Utara, IDN Times - Proyek pembangunan jalur atau rel Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan senilai Rp53,3 triliun batal dilaksanakan. Hal itu disebabkan karena Rusian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri.

"Surat pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada 2020," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin di Penajam, Jumat (4/3/2022) seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Warga Penajam Paser Utara "Menjerit"

1. Luas lahan 140 hektare

Ilustrasi kereta api (IDN Times/Arief Rahmat)

Total luas lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 140 hektare.

Kurang lebih 70 hektare lahan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan jalur rel Kereta Api Borneo di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung telah dibebaskan.

Lahan yang telah dibebaskan di Kawasan Industri Buluminung atau KIB di Kecamatan Penajam pada awalnya untuk pembangunan stasiun kereta api.

2. Kerja sama dengan perusahaan Rusia

Ilustrasi Kereta Api (bumn.go.id)

Pembangunan jalur kereta api tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perusahaan kereta api Rusia, yakni Russian Railways.

PT Kereta Api Borneo juga telah menyampaikan menyangkut pembangunan rel kereta api di wilayah Kalimantan Timur tersebut dibatalkan. Sebab Badan Usaha Milik Rusia mengundurkan diri.

Namun menurut Alimuddin,  PT Kereta Api Borneo tetap bakal berinvestasi atau menanamkan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara , tetapi bukan di sektor atau bidang perkeretaapian.

Baca Juga: Petani Penajam Paser Utara Minta Perhatian Pemerintah Pusat 

Berita Terkini Lainnya