TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanah Longsor Jebol Bangunan Kelas SMP 13 di Samarinda

Sejak 2017 baru sekali bangunan direhabilitasi

Longsor kian mengancam aktivitas di SMP 13 Samarinda, selain pandemik COVID-19. (IDN Times/Istimewa)

Samarinda, IDN Times - Tak hanya menghadapi ancaman pandemik virus corona (COVID-19) yang menyebabkan anak sekolah mesti sekolah daring, sekolah di Samarinda juga menghadapi ancaman bencana. Seperti longsor yang menjebol satu bangunan SMP 13 di bilangan Jalan RA Kartini, Kelurahan Lempake, Samarinda Utara pada Senin (15/6) kemarin. 

Baharuddin, Kepala SMP 13 Samarinda mengungkapkan, akibat peristiwa tersebut aktivitas belajar menjelang relaksasi tahap tiga pada 1 Juli mendatang bisa saja tak dilakukan karena kondisi longsor masih mengkhawatirkan.

"Selain itu, biasa juga banjir kalau hujan deras di sini. Sejak ada pematangan lahan dan aktivitas tambang di belakang (sekolah)," jelas Baharuddin melalui telepon, Minggu (21/6).

Baca Juga: Kadisdik: PPDB Online saat Pandemik, Orangtua Perlu Diedukasi

1. Dalam tiga tahun ini baru sekali mendapatkan bantuan

SMP 13 Samarinda sangat memerlukan pemugaran di tengah ancaman longsor. (IDN Times/Istimewa)

Kondisi bangunan yang rusak ini telah terjadi sejak tahun 2019 dan kini semakin parah. Akibat longsor, dua ruang kelas tak dapat dipergunakan lagi.

Sekolah menengah yang memiliki kapasitas 710 siswa ini baru sekali mendapat bantuan rehabilitasi dari pemerintah pada 2017 lalu. Usaha untuk mengajukan bantuan telah dilakukan, namun belum mendapat tanggapan.

Baharudin pun berharap agar pemerintah dapat memperhatikan SMP 13 Samarinda. Setidaknya mendapat bantuan untuk melakukan renovasi ruang kelas yang kini mulai termakan usia.

"Berapa waktu lalu saya ketemu dengan pak wagub (Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi) dan disarankan kirim proposal ke Diknas (Samarinda) nanti ditembuskan ke provinsi. Semoga saja nanti dapat perhatian," harapnya.

2. Rehabilitasi SMP 13 terhalang pandemik COVID-19

Personel kepolisian saat meninjau longsor yang semakin mengkhawatirkan. (IDN Times/Istimewa)

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Hero Mardanus menjelaskan pemugaran bangunan SMP 13 itu sejatinya telah diajukan dan rencana dilaksanakan pada tahun ini. Namun, adanya pandemik COVID-19 yang melanda aliran dana harus dialihkan ke penanganan wabah tersebut.

"Yah paling tidak tahun depan. Kami juga sudah tinjauan lokasi dengan DPRD Samarinda. Semoga ini bisa didorong bersama dan secepatnya mendapatkan penanganan," ungkapnya.

Baca Juga: Disdik Samarinda Tunggu Zona Hijau untuk Pembelajaran Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya