TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala SD di Kukar Wajib Terapkan Manajemen Berbasis Sekolah

Agar sekolah lebih profesional, transparan dan akuntabel

Dok.IDN Times/Istimewa

Kutai Kartanegara, IDN Times - Pengelolaan sekolah yang profesional, transparan dan akuntabel menjadi tantangan dunia pendidikan. Namun melalui program Manajemen Berbasis Sekolah hal ini bisa dilakukan.

Tak heran Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah menekankan pada seluruh kepala sekolah untuk menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah ini. “Manajemen Berbasis Sekolah dari Program PINTAR kerja sama dengan Tanoto Foundation harus diterapkan di semua sekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis. 

Hal ini disampaikan Edi di hadapan 401 Kepala Sekolah SD Negeri dan Swasta se-kabupaten Kutai Kartanegara yang hadir pada Rapat Kerja AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) untuk Kabupaten Kutai Kartanegara yang dipusatkan di Kecamatan Sebulu.

Baca Juga: Daftar SMP di Balikpapan Wajib Pakai KIA 

1. Manajemen Berbasis Sekolah bermanfaat untuk sekolah

Dok.IDN Times/Istimewa

Program PINTAR melalui Manajemen Berbasis Sekolah ini telah terbukti manfaatnya untuk sekolah. “Kepala sekolah menjadi lebih efektif dalam kepemimpinan.  Sekolah menjadi lebih transparan, budaya baca diterapkan dan peran serta masyarakat juga makin besar,” ujar Suwarni, Pengurus AKSI bagian Hukum yang juga  Kepala Sekolah SDN 003 Loa Kulu menanggapi seruan bupati tersebut.    

Dalam Rapat Kerja AKSI tersebut, para kepala sekolah yang hadir membahas berbagai isu, misalnya isu keuangan, anggaran untuk peningkatan kualitas guru dan lain-lain.

Berkaitan dengan anggaran untuk peningkatan kualitas guru ini, bupati  meminta kepala sekolah menganggarkan dana Boskap (Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten) untuk mengadopsi pelatihan progam PINTAR.

Dia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan secara khusus anggaran untuk program ini. 

2. Pelatihan pembelajaran untuk para guru SMP dan MTs

Dok.IDN Times/Istimewa

Program PINTAR yang merupakan kerja sama Tanoto Foundation, Kemenag dan pemerintah daerah melalui DInas Pendidikan telah melakukan banyak pelatihan pembelajaran.

Salah satunya adalah pelatihan Praktik Baik Pembelajaran untuk guru-guru SMP dan MTs berdasarkan mata pelajaran yang dilaksanakan di Grand Elty, Kutai Kartanegara (20 – 23 Oktober 2019).   

Pelatihan diikuti oleh 52 peserta dari 8 SMP dan MTs  yang membahas pelaksanaan mengajar sesuai dengan karakter mata pelajaran matematika, IPA, bahasa Indonesia, IPS, bahasa Inggris, dan Literasi Kelas Awal.

Pelatihan yang sama dilaksanakan di lima provinsi di Indonesia, yaitu Jambi, Jateng, Kaltim, Sumut dan Riau

Baca Juga: Global Warming, Tiap Warga SMPN 4 Tenggarong Tanam 1 Pohon 

Berita Terkini Lainnya