Kezia, Perempuan Relawan Kemanusiaan saat Musibah Banjir di Samarinda
Tak ingin dibedakan hanya karena ia seorang perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Malang nian nasib warga Kota Tepian mesti berlebaran di tengah banjir besar yang terjadi sejak Jumat (22/5) yang hingga Selasa (26/5) ini belum surut.
Musibah ini rupanya tak hanya menarik simpati dari masyarakat sekitar. Sekitar 50 warga Kota Minyak yang tergabung dalam Relawan Balikpapan juga turut membantu sejak awal bencana menerpa.
Saat dijumpai, satu di antaranya bernama Kezia Mondoringin mengaku telah menginjakkan kaki di Samarinda pada Senin (25/5) dini hari kemarin. Bersama sebelas rekannya, perempuan 18 tahun yang baru saja lulus SMA ini mengaku membantu korban bencana ini merupakan panggilan kemanusiaan.
"Ya meskipun capek, tapi senengnya aja kalau bisa bantu orang yang lagi kesusahan," tutur perempuan muda ini.
Baca Juga: 21 Wisma Lansia di Samarinda Terendam Banjir, 60 Warganya Dievakuasi
1. Tak ingin dibedakan hanya karena seorang perempuan
Lanjut Kezia bercerita, meski usianya masih tergolong belia dan ia merupakan seorang perempuan, namun ia tak menginginkan adanya pandangan yang berbeda tentang misi kemanusiaannya sebagai seorang relawan.
"Kerja begini ya tanpa ada paksaan, terus juga mikirnya sebagai perempuan kita juga pingin membantu sesama tanpa dibeda-bedakan," bebernya.
Kezia sendiri tergabung di tim relawan sejak setahun silam tepatnya ketika ia masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
"Penyesalan ya enggak ada, karena komit dari hati," ucapnya yang baru tiba di Samarinda pada Senin (25/5) dini hari kemarin.
Baca Juga: Banjir Tiga Hari, Pemkot Tetapkan Status Samarinda Tanggap Darurat