Jika Ada Penyusup di Aksi Demo Cipta Kerja, Ini Respon Pangdam
Jika terjadi eskalasi kodam sudah siap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times – Aksi unjuk rasa menolak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di sejumlah kabupaten dan kota di Kaltim patut diwaspadai kemungkinan adanya oknum penyusup yang mencoba memperkeruh kondisi Kaltim yang sudah kondusif.
“Harus diakui dalam beberapa tinjauan pemerintah pusat aksi-aksi unjuk rasa yang terjadi disusupi oleh oknum penyusup yang mencoba memperkeruh keadaan, namun sejauh ini kami (Kodam) masih menunggu saja dan mempelajari itu, dan belum bisa menentukan siapa atau kelompok mana, namun jika ditemukan maka akan ada tindakan tegas yang akan dilakukan,” ujar Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Hery Wiranto di sela-sela kegiatan Sharing Komonikasi dan Motivasi Bagi Perwiara Kodam VI Mulawarman, Senin (12/10/2020).
Baca Juga: Petugas Kelelahan, 3 Lokasi di Samarinda Terbakar dalam Hitungan Jam
Dalam bebarapa aksi unjuk rasa yang terjadi di Kaltim, ada tiga daerah kabupaten dan kota yang menjadi perhatian yakni Kota Samarinda, Balikpapan dan Bontang. Untuk itu, diminta Kapolres dan Dandim setempat agar lebih berhati-hati dalam penanganannya.
“Saya minta penanganannya jangan juga terlalu represif, ajak pengunjuk rasa berkomonikasi dengan baik dan saya akan selalu berada di belakang Kapolres dan Dandim setempat, dan kita sudah bertemu beberapa tokoh untuk membantu menjaga situasi tetap kondusif,” tegas Hery.
Hery juga menambahkan, bahwa ia telah meminta pemerintah daerah dan DPRD setempat untuk juga turun bertemu dengan pengunjuk rasa karena para pengunjuk rasa ini butuh bertemu dengan kepala daerah dan anggota DPRD perwakilannya.
1. Minta penanganan aksi unjuk rasa tidak dilakukan secara represif
Baca Juga: Pandangan Akademisi Samarinda Terkait Seruan JR UU Cipta Kerja