TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mulai Rusuh, Aksi Demo Mahasiswa Balikpapan Disemprot Water Cannon

Menerobos masuk Kantor Wali Kota Balikpapan

Massa mahasiswa di Balikpapan disemprot air dari mobil water cannon Polda Kalimantan Timur, Kamis (8/9/2022). (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Ratusan mahasiswa pelbagai perguruan tinggi dan organisasi kemahasiswaan di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) disemprot air mobil water cannon kepolisian, Kamis (8/9/2022). Massa mulai bertindak rusuh dengan berusaha menerobos masuk ke Kantor Wali Kota Balikpapan. 

Massa tergabung dalam Aliansi Balikpapan Bergerak Maju (BBM) menggelar aksi demonstrasi penolakan terhadap kenaikan harga BBM subsidi diterapkan pemerintah. 

Baca Juga: Kebakaran Mengamuk di Kawasan Pandansari, Balikpapan Barat

1. Massa memaksa masuk dalam Kantor Wali Kota Balikpapan

Massa mahasiswa di Balikpapan disemprot air dari mobil water cannon Polda Kalimantan Timur, Kamis (8/9/2022). (IDN Times/Hilmansyah)

Massa demo awalnya bergerak di Jalan Jenderal Sudirman menuju Kantor DPRD dan Wali Kota Balikpapan yang kebetulan lokasinya berhadap-hadapan. Namun karena bagian depan sudah terpasang barrier kawat berduri, massa lantas berusaha memasuki kantor Wali Kota Balikpapan melalui samping kantor.

Tetapi sebelum massa ini berhasil masuk, personel Polresta Balikpapan langsung menghadang sehingga terjadi saling dorong mendorong antara petugas kepolisian dan massa pengunjuk rasa.

Polisi lantas menyemprotkan air di mobil water cannon, sehingga membuat  sejumlah mahasiswa pengunjuk rasa terjatuh dan kelompok massa terurai. 

2. Orasi mahasiswa Balikpapan menolak kenaikan harga BBM subsidi

Massa mahasiswa di Balikpapan disemprot air dari mobil water cannon Polda Kalimantan Timur, Kamis (8/9/2022). (IDN Times/Hilmansyah)

Koordinator aksi Hendra mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM sangat berdampak buruk bagi masyarakat khususnya mereka masuk dalam kelompok ekonomi menengah bawah. 

"Dampak utamanya adalah meningkatnya harga bahan pokok di pasaran, menurunnya daya beli masyarakat kecil dan berpengaruh pada sektor-sektor lainnya juga," katanya.

Hendra pun meminta Pemkot Balikpapan dan DPRD Balikpapan menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat ini.

"Jika tak ada sikap tegas dari eksekutif maupun legislatif aksi akan terus berlanjut," kata Hendra.

Baca Juga: Polisi Buka Penyelidikan Penyebab Kebakaran di Pandansari Balikpapan

Berita Terkini Lainnya