Masjid di Balikpapan Boleh Gelar Salat Ied dengan Protokol Ketat
Anak-anak dan perempuan dilarang ikut salat ied di masjid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pada hari raya Idul Fitri 1441 mendatang, umat Islam di Balikpapan dapat menjalankan ibadah salat Ied di masjid. Meskipun demikian, tetap ada protokol yang harus dipenuhi agar tak semakin memperluas penyebaran COVID-19 di Kota Minyak ini.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan antara sejumlah perwakilan organisasi Islam dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Balikpapan.
"Kita tadi mengadakan pertemuan diputuskan agar masyarakat tetap salat di rumah, tapi kalau di masjid harus dengan pengawas yang protokol kesehatan akan sangat ketat," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan saat jumpa pers di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Sabtu (16/5).
Baca Juga: Begini Cara Masyarakat Berikan Bantuan Psikologis di Masa Pandemik
1. Jemaah diwajibkan mengisi absensi
Menurut Rizal pada pertemuan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Forkompinda Kota Balikpapan telah sepakat untuk memperbolehkan pelaksanaan salat Idul Fitri di masjid dengan pengawasan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Diantaranya setiap masjid yang melaksanakan harus menyediakan alat pengukur suhu tubuh atau thermogun.
Bagi jemaah yang suhu tubuhnya diatas 37,5 derajat Celcius, dilarang mengikuti kegiatan salat Idul Fitri berjemaah di masjid. Hal ini juga berlaku bagi jemaah yang terindikasi sakit seperti batuk atau pilek.
Selain itu, pengurus masjid juga diwajibkan menyediakan lembar absensi yang diisi setiap jemaah yang mengikuti salat Idul Fitri di masjid.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah petugas melakukan tracking ketika ada ditemukan jemaah yang diduga terpapar virus corona.
"Harus mempersiapkan thermogun, juga absensi untuk jemaah jadi kalau ada apa-apa lebih mudah untuk tracking-nya," ujar Rizal.
Baca Juga: Punya Penyakit Bawaan, Satu Lagi PDP COVID-19 Meninggal di Balikpapan