50 Pelajar Jadi Duta Pemilu Balikpapan
Biar millennial menyadari haknya dalam Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times – Menjelang dimulainya tahapan Pemilihan Wali Kota Balikpapan 2020, Komisi Pemilihan Umum Kota Balikpapan mengukuhkan sebanyak 50 pelajar tingkat SMA/SMK se-Balikpapan menjadi Duta Pemilu 2019.
Pengukuhan Duta Pemilu dari kalangan pelajar ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pemilih pemula dari generasi millennial untuk berpartisipasi sebagai pemilih.
"Kami berharap dengan adanya duta pemilu ini dapat mendongkrak pemilih terutama dari kalangan pemilih pemula," kata Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha di Hotel Menara Bahtera Balikpapan, Rabu (17/07).
Baca Juga: Dugaan Anggaran Fiktif Rp 15 M saat Pemilu, Jaksa Selidiki KPU Binjai
1. KPU menyasar pemilih pemula
Thoha menerangkan pembentukan Duta Pemilu merupakan angkatan pertama yang dibentuk oleh KPU Kota Balikpapan. Tujuannya untuk meningkatan kepedulian kaum muda millennial agar lebih peduli terhadap proses demokrasi yang sedang berjalan sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran politik bagi kaum muda.
Ia menjelaskan, para duta pemilu ini akan diberikan tugas untuk menyampaikan informasi terkait proses Pemilu yang selama ini sulit dijangkau oleh KPU.
“Tugas mereka adalah sebagai penyambung lidah KPU di kalangan muda pelajar atau millennial. Karena kurang cocok bahasanya apabila KPU yang langsung turun tangan,” jelas Thoha.
Pembentukan Duta Pemilu diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilwali 2020 mendatang terutama dari kalangan pemilih pemula yang cenderung tidak mau menyalurkan hak pilih mereka karena menganggap politik sebagai suatu yang jahat. Padahal politik merupakan bagian dari proses demokrasi.
”Ini upaya terhadap kalangan millennial tergerak menggunakan hak pilihnya, karena memang ada sebagian kalangan millennial alergi terhadap politik. Mereka cenderung menganggap politik adalah sesuatu yang jahat dan busuk karena penuh dengan intrik. Paradigma seperti itu sudah tertanam. Nah, kami coba dudukkan permasalahan politik dalam cara berpikir mereka,” jelasnya.
Baca Juga: Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti Bermunculan