TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HUT RI, Warga Perbatasan Long Midang Krayan Akhirnya Menikmati Listrik

Setelah 74 tahun Indonesia merdeka baru dapat listrik

Humas PLN

Balikpapan, IDN Times - Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, warga Desa Long Midang perbatasan Malaysia di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara resmi menikmati listrik PLN.

General Manager PLN UIW Kaltimra  Djoko Dwijatno meresmikan masuknya listrik PLN dengan secara simbolis dengan menyalakan kWh meter di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Midang Krayan. Setelah upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di halaman PLN Kantor Pelayanan Krayan desa Long Midang Krayan.

"Ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam menjangkau wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T)," kata Djoko dalam rilisnya, Sabtu (17/8).

Baca Juga: PLN dan Polda Kaltim Sepakati Kerjasama Pengamanan Aset Kelistrikan 

1. Pertama kali listrik mengalir di desa ini, sejak Indonesia merdeka

Humas PLN

Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, pada 17 Agustus 2019, PLN hadir untuk desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut. Untuk pertama kalinya sejak Republik Indonesia merdeka, harapan warga untuk bisa menikmati listrik PLN akhirnya terwujud seiring dengan dirampungkannya proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UIW Kaltimra).

Listrik untuk Long Midang disuplai oleh PLTD Krayan Induk dengan daya mampu 450 kW. Berjalan dengan sistem isolated, PLTD Krayan Induk menyuplai listrik 3 Kecamatan yaitu Krayan Induk, Krayan Timur dan Krayan Barat. Dengan telah masuknya listrik PLN ke Desa Long Midang, maka kini angka beban puncak berkisar pada 210 kW.

“Sampai hari ini, di Long Midang, kami sudah menyambung untuk 166 pelanggan”, terang Djoko

2. Medan yang berat menjadi tantangan

Humas PLN

Desa Long Midang sendiri berjarak sekitar 7 km dari PLTD Krayan Induk. Desa Long Midang dapat ditempuh dengan perjalanan udara menggunakan pesawat Nomad milik TNI dari Tarakan dengan waktu tempuh 40 Menit menuju Long Bawan. Dari Long Bawan perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat dengan jarak tempuh 11 km untuk kemudian sampai di Desa Long Midang.

Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) lainnya, tantangan terbesar dalam penyelesaian proyek listrik perbatasan ini adalah medan yang berat.

Akses dan infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memadai, membuat mobilisasi mesin dan peralatan membutuhkan tenaga ekstra. Disana, PLN menggarap jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 5.25 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 2.69 kms dengan gardu berkapasitas 2x50 kVa.

“Memang medannya cukup menantang. Tim kami mulai mengerjakan proyek ini pada bulan Mei 2019 dan selesai pada Agustus 2019. Lebih cepat dua bulan dari yang sebelumnya ditargetkan selesai pada Oktober 2019. Dalam melistriki masyarakat kami tidak hanya memperhatikan dari sisi kecukupan pembangkitnya saja, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk mengelolanya” tambah Djoko.

Baca Juga: Hemat Listrik dan Kurangi Polusi, Inilah Dampak Positif PLTS Atap

Berita Terkini Lainnya