Pelindo Minta Pemerintah Kaji Jembatan Tol Balikpapan-Penajam
Pelindo ancam bakal pindahkan Proyek Peningkatan Kariangau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - PT Pelindo VI (Persero) meminta agar pemerintah mengkaji ulang konsep pembangunan jembatan tol laut yang menghubungkan wilayah rencana ibu kota negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan.
Direktur Utama PT Pelindo VI (Persero) Farid Padang mengatakan rencana pembangunan jembatan tol Penajam Balikpapan yang saat ini sudah memasuki tahap pelelangan di Kementerian Perhubungan perlu dikaji ulang, ketinggian jembatan yang hanya 50 meter dengan lebar bentar pilang berkisar 7,35 meter dinilai akan mengancam kelancaran lalu lintas laut di Teluk Balikpapan.
"Harus ditinjau kembali, meskipun saat ini sudah memasuki tahap lelang, konsep yang telah dibuat dapat diubah," kata Farid usai menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Kamis (5/12).
Baca Juga: Menteri PUPR Tinjau Jalan Tol Balsam, Progres Terhambat Tanah Bergerak
1. Trafik lalu lintas kapal akan terganggu
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan telah mulai melakukan lelang terhadap rencana investasi pembangunan jembatan tol Balikpapan-Penajam mulai Oktober 2019 ini.
Pembangunan jembatan tol setinggi setinggi 50 meter yang ditawarkan investasinya melalui proses lelang diharapkan dapat menjadi jalur untuk lalu lintas dari kendaraan dari Balikpapan ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang selama ini masih mengandalkan fasilitas penyeberangan feri.
Rencana pembangunan jembatan tol Balikpapan Penajam yang telah dalam proses lelang tersebut hingga saat ini masih diprotes dari sejumlah pengusaha kapal termasuk Pelindo sebagai operator pelabuhan.
Keberadaan jembatan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran lalu lintas keluar masuk pelabuhan karena diperkirakan akan menimbulkan antrean kapal yang akan keluar masuk ke lokasi pelabuhan.
"Dengan kondisi sekarang jumlah kapal yang masuk mencapai ribuan, dengan adanya jarak antar bentang yang dibangun akan mempersempit jalur keluar masuk kapal, sehingga antrean kapal akan menjadi semakin panjang," jelasnya.
Baca Juga: Wali Kota: Ketinggian Jembatan Tol Teluk Balikpapan Tergantung Menhub