Siswa Lebih Aktif, Guru Balikpapan Kembangkan Pembelajaran MIKIR
Belajar jadi seru bahkan sampai lupa pulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Suasana kegiatan belajar mengajar siswa di SDN 009 Balikpapan Barat semakin asyik dengan metode pembelajaran yang diterapkan Anisa Surya, guru kelas V SDN 009 Balikpapan Barat. Ia terbiasa mengajak siswanya menemukan jawaban dengan metode ilmiah.
Anisa merupakan salah seorang pengajar yang menjadi fasilitator pembelajaran Tanoto Foundation. Metode MIKIR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi, yang diterapkannya di kelas mendorong para murid menjadi lebih aktif dalam belajar.
“Sudah dua tahun ini, saya menjadi fasilitator pembelajaran Tanoto Foundation. Pembekalan modul 1 dan 2 terkait pembelajaran aktif, ternyata membantu siswa saya untuk memahami materi pembelajaran. Biasanya setelah presentasi, para murid juga menempelkan hasil laporannya di dinding kelas untuk menjadi sumber belajar bagi teman-temannya,” jelas Anisa Surya, guru kelas VA SDN 009 Balikpapan Barat ketika diwawancarai di kelasnya, Rabu (29/1).
Baca Juga: Inovasi Guru, Mengajar Statistika dengan Motor dan Pohon ala Bu Nisa
1. Para siswa mendapatkan pengetahuan dari percobaan yang dilakukannya
Saat IDN Times berkunjung ke SDN 009 Balikpapan Barat, Anisa sedang memfasilitasi para murid untuk melakukan percobaan menemukan benda-benda konduktor penghantar panas dan benda isolator yang menahan panas atau tidak menghantarkan panas.
Para murid sebelumnya sudah ditugaskan untuk membawa peralatan dapur dari rumah untuk bahan percobaan, seperti panci aluminium, sutil dari aluminium dan kayu, sendok makan besi dan plastik, kain serbet, lilin 3 buah, dan korek api.
Setelah itu, Anisa Surya membagi kelas menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 murid. Mereka ditugaskan untuk mengklasifikasikan benda-benda yang tergolong konduktor dan isolator.
Di depan kelas, Anisa meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ditemukan dari kegiatan percobaan dan mengetahui benda yang cepat menghantarkan panas dan yang tidak.
Selanjutnya di masing-masing kelompok semua siswa melakukan percobaan sesuai panduan dalam lembar kerja yang dibagikan guru. Mereka menyalakan tiga buah lilin untuk memanaskan benda-benda yang dibawa.
"Setiap benda kami panaskan selama tiga menit. Kami memegang benda yang dipanaskan dan merasakan panas yang terjadi pada setiap benda. Kami juga menggunakan kain serbet sebagai pegangan untuk merasakan perbedaan benda yang dipanaskan," kata Fahri salah satu siswa.
Baca Juga: Waspada Corona, KKP dan Dinkes Balikpapan Bentuk Tim Gerak Cepat