Terkait Ibu Kota Baru, Pemprov Sulteng Jajaki Kerja Sama dengan Kaltim
Suplai bahan baku dari bangunan hingga pangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait rencana pemindahan ibu kota negara di wilayah Kalimantan Timur. Kerja sama itu menyangkut suplai bahan bangunan yang digunakan untuk membangun ibu kota negara yang baru di wilayah Kaltim.
“Ini adalah berkah, dan sudah lama kami (Sulteng) menjadi penyedia dari bahan material hingga bahan pokok ke wilayah Kaltim,” kata Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola saat acara pembukaan Pra Munas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Rabu (28/08).
Baca Juga: Jatamnas: Kaltim Butuh Restorasi, Bukan Pemindahan Ibu Kota
1. Dampak pemindahan ibu kota negara harus dirasakan manfaatnya bagi masyarakat
Terpilihnya wilayah Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara (IKN) dipastikan akan memberikan dampak kepada daerah di sekitarnya. Provinsi Sulawesi Tengah yang berada paling dekat dengan wilayah yang dibangun ibu kota negara juga akan merasa dampaknya.
Selama ini hampir seluruh bahan material bangunan hingga pangan dipasok dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kalimantan Timur tidak memiliki potensi untuk menghasilkan bahan pangan karena keterbatasan lahan pertanian.
Longki menjelaskan dalam waktu dekat, pihaknya akan membahas rencana kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim terkait rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kaltim.
Pemindahan ibu kota negara yang merupakan proyek besar jangka panjang harus dapat memberikan dampak positif bagi daerah diantaranya peningkatan perekonomian dan peluang usaha bagi pengusaha di daerah.
“Kita harus berdayakan masyarakat dan pengusaha kita, agar memberikan dampak yang dapat dirasakan,” ujar Longki yang juga menjabat sebagai Ketua APPSI.
Baca Juga: Ini Potensi Ekonomi Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara