TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanpa Alas Kaki, Pedagang Cobek Ikut Upacara HUT RI di Balikpapan

Bangga tetap merayakan kemerdekaan Indonesia saat pandemik

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan Istrinya saat berfoto bersama komunitas sepeda ontel Balikpapan usai upacara (IDN Times/Riani Rahayu)

Balikpapan, IDN Times - Meski tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, peringatan kemerdekaan Indonesia tetap berlangsung di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Selain upacara di kantor Wali Kota Balikpapan, di beberapa ruas jalan utama termasuk di simpang Plaza Balikpapan juga dilakukan penghormatan kepada sang saka merah putih saat detik-detik proklamasi di Balikpapan pada 17 Agustus 2020.

Tepat pukul 11.17 Wita sirine berbunyi diikuti lagu Indonesia Raya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan warga yang melintas di simpang Plaza Balikpapan turun dari kendaraan dan memberi hormat pada bendera merah putih. Begitu juga dengan para karyawan toko serta anggota berbagai komunitas di Balikpapan. 

Ternyata, salah seorang penjual batu cobek keliling turut serta. Dalam kondisi hujan deras, juga tanpa menggunakan alas kaki, dirinya menyempatkan diri untuk berhenti dan mengikuti upacara.

Baca Juga: Mencoba Mengukir Sejarah Kibarkan Sangsaka di Pusat Kota Samarinda

1. Pedagang cobek ikut upacara

Abdullah, saat selesai upacara IDN Times/Riani Rahayu

Pedagang cobek ini merasakan kebanggaan ikut serta dalam momen perayaan HUT RI di Balikpapan. “Bangga," kata Abdullah pada Senin (17/8/2020).

Abdullah mengaku awalnya tak mengetahui akan ada kegiatan upacara di jalan. Namun dirinya senang, walaupun keadaan pandemik dan hujan deras, warga kota Balikpapan tetap melaksanakan perayaan HUT ke-75 Republik Indonesia 

2. Bangga ikut upacara di jalan raya

Wali Kota Balikpapan dan istri, beserta jajaran Pemerintah Kota upacara bersejarah peringatan HUT RI Ke 75 di Simpang Plaza Balikpapan, Senin (17/8/2020)

"Saya sampai telepon keluarga juga (di Cirebon). Saya bilang di sana gimana? Tetap jalan 17-annya? Keluarga jawab, iya masih jalan. Malah ramai. Saya bilang di sini juga. Alhamdulillah masih berkesempatan,” ujarnya.

Abdullah mengaku baru lima bulan di Balikpapan. Setiap hari ia berjalan sekitar tiga kilometer menawarkan cobek. Ia menjual cobek per buah Rp300 ribu. Pria berusia 35 tahun ini berharap, perayaan kemerdekaan Indonesia akan terus berjalan, walau seperti apapun kondisi yang dihadapi.

Baca Juga: Peringatan HUT RI di Balikpapan, Khidmat Meski Diwarnai Hujan 

Berita Terkini Lainnya