TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPPU Selidiki Harga Minyak Lebihi HET dan Stok yang Selalu Terbatas

Pastikan stok minyak aman hingga beberapa minggu ke depan

KPPU Kanwil V Balikpapan sidak ke pasar tradisional, teliti harga dan stok minyak goreng (dok. KPPU Kanwil V Balikpapan)

Balikpapan, IDN Times - Meski pernyataan mengenai stok minyak goreng di Kalimantan Timur dipastikan aman, nyatanya persoalan ini masih menjadi momok di masyarakat. Panic buying masih tak bisa dihindarkan. Hingga stok-stok minyak ini sempat kosong di beberapa tempat penjualan.

Isu mengenai kelangkaan sampai kenaikan harga minyak goreng ini pun diteliti oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah V Balikpapan.

Mulai dari gerai-gerai hingga pasar tradisional rupanya masih menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) dengan stok terbatas.

Untuk para pedagang di pasar tradisional, mereka membeberkan HET tersebut dipicu lantaran mereka mendapatkan harga modal yang tinggi dari distributor yaitu Rp 38ribu/2 liter.

"Sehingga mereka masih menjual di atas HET berkisar Rp 40-45 ribu/2 liter," ucap Kepala KPPU Kanwil V Balikpapan, Manaek Pasaribu, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltim

1. Pasokan minyak goreng curah ikut berpengaruh

ilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hal ini tentunya harus diantisipasi. KPPU mengingatkan jangan sampai hal ini merupakan bentuk kesengajaan yang dilakukan oleh para distributor untuk tidak memasok ke retail modern dan mengalihkan ke pasar tradisional karena mendapatkan margin yang eksesif dan minim pengawasan.

Minimnya pasokan rupanya juga terjadi pada minyak goreng curah. KPPU Kanwil V mendapatkan fakta dari distributor di Pasar Pandan Sari yang sudah tidak mendapatkan pasokan dari produsen di Bontang sejak bulan Januari 2022.

Kalaupun ada stok yang tersisa, merupakan pembelian terakhir dengan harga di atas HET sehingga harga jual kepada konsumen sudah pasti melebihi HET.

Kondisi yang berbeda ditemukan di Pasar Klandasan, menurut beberapa pedagang, mereka sudah tidak dapat minyak goreng curah dari distributor.

Atas hal tersebut, KPPU pun mengadakan rapat koordinasi dengan para distributor. Hasilnya para distributor juga mengeluhkan penurunan pasokan dari produsen.

"Dan saat ini mereka sedang mengajukan proses PO ke produsen, jadi diharapkan stok dapat segera tiba untuk dapat didistribusikan," lanjutnya.
 

2. Masyarakat diminta agar tak panic buying

google

Selain itu KPPU juga menyoroti adanya perilaku panic buying di masyarakat. Dengan membeli minyak goreng yang tidak sesuai kebutuhan, terutama di ritel modern, sehingga stok cepat habis.

Hal ini merupakan dampak dari beralihnya konsumen yang biasa membeli minyak goreng di pasar tradisional dan beralih membeli di ritel modern.
 
"Kami berharap agar masyarakat tidak melakukan panic buying terhadap minyak goreng," ucap Manaek.

Padahal, lanjutnya, berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan oleh KPPU Kanwil V dengan Disperindagkop dann UKM Provinsi Kalimantan Timur, Setditjen Perdagangan Luar Negeri, Satgas Pangan Polda Kaltim, Pimpinan Bulog, Dinas Perdagangan kabupaten/kota se- Kaltim dan para Distributor yang menyatakan stok masih tersedia untuk beberapa minggu ke depan. Di samping menunggu distribusi minyak goreng tiba dari produsen.

Baca Juga: Kasus Ganti Rugi Jalan Tol, BPN Kaltim akan Pertemukan Dua Pihak

Berita Terkini Lainnya