TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa di Banjarmasin Menggelar Aksi Dukungan pada Warga NTB

Persoalan lingkungan menjadi keluhan warga setempat

Puluhan mahasiswa gabungan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi solidaritas atas perjuangan masyarakat Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12/2022). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Puluhan mahasiswa gabungan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi solidaritas atas perjuangan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/12/2022). Aksi damai digelar di depan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. 

Masyarakat NTB diketahui sedang menyoal persoalan lingkungan atas pertambangan emas dan tembaga di Pulau Sumbawa NTB. 

"Hingga sekarang kami masih melakukan komunikasi bersama aliansi mahasiswa terkait aksi solidaritas ini," kata Koordinator aksi Septian Agustian Sukma kepada jurnalis. 

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Belum Bisa Alokasikan Tunjangan untuk PPPK

1. Mahasiswa Banjarmasin mendukung perjuangan warga NTB

Puluhan mahasiswa gabungan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi solidaritas atas perjuangan masyarakat Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12/2022). (IDN Times/Hamdani)

Mahasiswa Banjarmasin mendukung perjuangan mahasiswa NTB yang masih berada di kantor Komnas HAM. Sebanyak 17 mahasiswa menggelar aksi mogok atas penolakan praktik pertambangan emas di Sumbawa. 

Aksi mogok makan sudah berjalan 11 hari.

Dua orang peserta yang melakukan mogok makan harus dilarikan ke rumah sakit (RS) karena kondisinya memburuk dan lainnya sudah tidak berdaya.

"Hingga sekarang kami masih melakukan komunikasi bersama aliansi mahasiswa terkait aksi solidaritas ini," kata Septian. 

2. Tuntutan mahasiswa atas pertambangan di NTB

Warisan tambang batu bara, pencemaran akibat tambang (Facebook/FH Unmul)

Aksi ini menuntut keadilan atas kezaliman sudah dilakukan salah satu perusahaan tambang di NTB. 

Mahasiswa NTB menuntut lima poin kepada Komnas HAM: 

  1. Usut tuntas korban jiwa dan hilangnya buruh perusahaan
  2. Transparansi dana corporate social responsibility (CSR)
  3. Copot jajaran direktur 
  4. Menolak keras pembungkaman dan pembatasan buruh untuk bersertifikat
  5. Menutup perusahaan   

Perusahaan ini diduga sudah membuang membuang limbah merkuri sebanyak 14 ton per hari ke laut di NTB. Limbah ini membuat kerusakan pada biota laut dan menyulitkan nelayan untuk mencari ikan karena harus lebih jauh berlayar dalam mencari ikan hingga ke samudra Australia. 

Baca Juga: Anggota DPRD Banjarmasin Mempertanyakan Transparansi Dana Hibah 

Berita Terkini Lainnya