TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sungai di Banjarmasin Terindikasi Terjadi Pencemaran Mikroplastik

Pencemaran sungai di Banjarmasin

Sampah plastik sudah menjadi barang yang biasa berada di sungai, tak terkecuali sungai di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (3/2/2023). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Sampah plastik sudah menjadi barang yang biasa berada di sungai, tak terkecuali sungai di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Bahkan, volume sampah plastik saat musim hujan seperti sekarang ini semakin bertambah.

Hal itu terjadi karena Banjarmasin merupakan dataran rendah, otomatis aliran sungai yang datang dari hulu ke hilir melewati ke kota ini. Banyak sampah plastik yang sebagian besar berasal dari kemasan produk yang mengurai bertahun-tahun menjadi mikroplastik yang mencemari lingkungan. 

Kepala Bidang Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin M Khuzami mengatakan, Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) baru saja meneliti kondisi Sungai Martapura dan Barito. 

"Kita sudah bertemu pihak Ecoton dan ULM kedua lembaga ini sama menyatakan bahwa terindikasi ada pencemaran mikroplastik di sungai kita. Kemudian hasil itu kita sampaikan ke DLH Provinsi Kalsel," katanya, Jumat (3/2/2023). 

Baca Juga: Fenomena "Pampangan" Ancaman Sampah di Sungai Martapura Banjarmasin

1. Sosialisasi lingkungan masif dilaksanakan

Kepala Bidang Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin M Khuzami. (IDN Times/Hamdani)

Hasil penelitian keduanya sepakat bahwa kondisi Sungai Martapura dan Barito sedang tidak baik-baik saja. Penelitian menunjukkan ada pencemaran mikroplastik hampir di seluruh sungai di Kalsel. 

Khuzami mengaku memperoleh informasi yang terpercaya tentang adanya pencemaran mikroplastik di Banjarmasin. Sekarang ini pihaknya pun rutin menyosialisasikan tentang kondisi pencemaran lingkungan tersebut secara langsung dan lewat media sosial. 

Dalam proses sosialisasi secara langsung ini, Khuzami melibatkan narasumber yang turun langsung melakukan penelitian, yakni Ecoton, ULM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hingga pengamat lingkungan di Banjarmasin. 

2. Mengurangi konsumsi air sungai

Kadis Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan. (IDN Times/Hamdani)

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan menyebutkan, penemuan kandungan mikroplastik itu merupakan ancaman serius karena selama ini masyarakat beraktivitas di sungai, mulai dari mandi, cuci, dan lainnya.

Kalau masuk ke dalam tubuh itu akan mengganggu kesehatan misalnya gangguan pada hormon dan dampak kesehatan lainnya.

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sudah rutin melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi supaya warga peka terhadap lingkungan, apalagi warga bantaran sungai. Ia pun mengimbau, kepada warga agar mengurangi aktivitas yang langsung menggunakan air sungai. Karena sudah diketahui bersama sungai dalam keadaan tercemar.

"Saya harapkan masyarakat agar biasanya berperilaku hidup sehat, kurangi menggunakan air sungai," katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Empat SMAN Favorit di Banjarmasin

Berita Terkini Lainnya