TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gara-gara Handphone, Sopir Angkot Ini Hendak Bunuh Rekan Seprofesinya

Tagih hasil penjualan Hp, malah dijawab kasar

Tersangka kasus penikaman, Iwan Baso (baju orange). IDN Times/Surya Aditya

Balikpapan, IDN Times – Hanya gara-gara handphone (HP), Iwan Baso (38) nekat menikam rekannya sendiri, Irfan. Keduanya sama-sama bekerja sebagai sopir angkot di Balikpapan. Peristiwa berdarah ini terjadi di kawasan Pasar Klandasan, Balikpapan Tengah, pada Kamis (7/11) siang.

Kepada awak media, Iwan menceritakan kronologis kejadian ini. Semua ini bermula ketika ia hendak menitipkan ponselnya kepada Irfan untuk dijual.

“Saya percayakan dia untuk jualkan HP saya,” katanya di Mapolresta Balikpapan, Kamis (14/7).

1. Bayar perbaikan angkot, Iwan harapkan hasil penjualan HP

Jajaran Polresta Balikpapan menggelar konferensi pers kasus penganiayaan yang dilakukan Iwan Baso (38), Kamis (14/11). IDN Times/Surya Aditya

Dijelaskan Iwan, mobil angkotnya masuk bengkel karena rusak. Oleh karena itulah dia menjual telepon genggamnya untuk membayar ongkos perbaikan angkotnya.

“Buat bayar ke bengkel las karena angkot saya sudah jebol. Saya sudah ditagih. Jadi harapannya dari uang itu aja (hasil penjualan HP),” jelasnya.

Rencananya, ponsel itu akan dijual seharga Rp400 ribu. Iwan pun mendapat kabar jika ponselnya telah laku terjual. Yang beli adalah keluarga Irfan sendiri. Namun dengan harga separuhnya.

“Katanya kan mau dipakai istrinya, ya enggak apa dibayar Rp200 ribu saja. Karena dia kan temen juga satu angkot,” bebernya.

2. Hendak tagih hasil penjualan HP, dijawab kasar

nusantara.medcom.id

Kemudian, lanjut Iwan, pada Kamis (7/11), sekira pukul 15.00 Wita, ia bertemu dengan Irfan di Pasar Klandasan. Dia pun hendak menagih hasil penjulan ponselnya.

Namun bukan uang yang didapatkan Iwan. Melainkan kata-kata kasar yang dilontarkan Irfan kepada dirinya. “Waktu saya minta dia malah jawab dengan nada yang enggak mengenakan,” ungkap pria bertubuh tambun itu.

Mendapat jawaban kasar membuat darah Iwan panas. Dia pun mengambil sebilah badik di mobilnya. Tanpa basa-basi lagi ia tancapkan senjata tajam itu ke pinggang Irfan. “Sekali saja (menikam), Pak,” ucapnya.

Diakuinya, apa yang ia perbuat itu tak sebanding dengan apa yang ditagihnya. Namun karena terdesak butuh duit untuk membayar ongkos perbaikan angkotnya, membuat Iwan gelap mata.

“Ya, sebenarnya enggak sebanding, tapi ini persoalan malu saya pak ditagih utang buat bayar las. Cuma uang itu aja yang saya harapkan,” tandasnya.

Baca Juga: Melarikan Diri, Dua Kaki Dalang Curanmor di-Dor Polisi

Berita Terkini Lainnya