TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN
Home News Kaltim

Berani Menimbun Masker? Ancaman Pidana Lima Tahun Penjara Menanti

Polisi peringatkan agar warga tak coba-coba menimbun masker

Unit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek, toko penjual alat kesehatan hingga distributor di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)
Verified
Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times – Penjualan masker di Samarinda naik berkali-kali lipat. Dari pantauan IDN Times di sejumlah apotek di Kota Tepian—sebutan lain Samarinda—harga masker bisa mencapai Rp1,3 juta lebih untuk satu kotak. Tapi itu hanya untuk masker N95, sementara masker medis atau surgical mask penjualannya dibatasi oleh apotek. Satu masker bisa dihargai Rp3.500. Maklum saja, lantaran murah, jenis penutup mulut dan hidung ini paling laris.

Curiga dengan adanya aksi penimbunan oleh para pedagang, Unit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek, toko penjual alat kesehatan hingga distributor alat kesehatan di tiga lokasi, yakni Jalan Palang Merah Indonesia, Jalan Letnan Jenderal S Parman hingga Jalan Kadrie Oening.

"Kami sosialisasikan jangan sampai menimbun," ujar Kanit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Akhmad Wira pada Selasa (3/3).

1. Pihak distributor diingatkan harus memiliki bukti transaksi penjualan

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Hal yang ditakutkan oleh pihak kepolisian ialah para distributor, toko alat kesehatan hingga apotek salah menjual. Sebab, warga yang tak punya urusan dalam bidang kesehatan bisa memborong masker dan cairan pembersih tangan. Akhirnya, oknum yang membeli dalam jumlah banyak tadi dicurigai menjadi penimbun.

"Kalau bisa ketika menjual ada kuitansi, jadi kami tahu siapa saja yang membeli,” sebutnya.

Baca Juga: Heboh Isu WNA Tertular Virus Corona, Ini Penjelasan RSUD AWS Samarinda

2. Distributor dan toko alat kesehatan masih memiliki persediaan masker

Unit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek, toko penjual alat kesehatan hingga distributor di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dari hasil sidak itu polisi menemukan sejumlah fakta. Di antaranya, ada beberapa distributor yang masih punya beberapa kotak masker, namun alat pelindung mulut dan hidung dari udara kotor ini hanya diperuntukkan bagi puskesmas dan instansi kesehatan.

“Bukan untuk disuplai, tapi tak menutup kemungkinan bisa dijual juga,” paparnya.

3. Kenaikan harga masker beragam, polisi mengawasi dengan ketat

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Kenaikan harga masker tak selalu sama antara apotek satu dengan yang lain, pun demikian dengan toko alat kesehatan. Itu sebab Polresta Samarinda akan mengawasi ketat terkait persoalan tersebut. Jangan sampai ada pihak yang bermain, namun dari keterangan pemilik toko kenaikan harga memang terjadi dari pusat, sehingga mereka ikut menaikkan harganya.

"Yang kami temukan harga Rp30 ribu kini naik menjadi Rp150 ribu, tiga kali lipat naiknya," imbuhnya.

Baca Juga: Diburu Warga Samarinda, Harga Masker N95 Mencapai Rp1,3 Juta 

Topik:
masker
penjara
corona
virus corona
samarinda
Berita Terkini Lainnya

Baterai Tower Telkomsel dan Indosat Dicuri, Komplotan Jual Rp130 Juta

Operasi Pasar, Pertamina Salurkan 43.000 Tabung Elpiji di Kaltim

Oknum Guru di Pontianak Cabuli Siswanya, Korban Dibawa ke Hotel

Sandiaga Uno Ziarah Makam Raja Banjar di Kalimantan Selatan

Pembangunan IKN Dipastikan Tetap Pertahankan Kearifan Lokal

Cuaca Hari Ini 4 Agustus 2023: Balikpapan Cerah Berawan Siang Hari, Sore Cerah

Edarkan Sabu di Pasar, Warga Muara Komang Dibekuk Polres Paser

DPMD Penajam Evaluasi Dokumen Pengajuan Pemekaran Desa

Viral! Anak 16 Tahun di Kalbar Nikahi Teman Ibunya Berusia 41 Tahun

Tunggu Keputusan KPU RI, Bacaleg Masih Bisa Perbaiki Berkas