TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dishub Kaltim Dukung Penerapan Tes GeNose di APT Pranoto Samarinda

Lantaran lebih murah dan efisien, penumpang ikut senang

Launching GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Samarinda, IDN Times - Pemeriksaan virus corona atau COVID-19 dengan perangkat GeNose C19 bakal diterapkan di Bandara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim). Bandar udara di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini menjadi yang pertama menerapkan kebijakan tersebut.

“Jika sesuai rencana, Bandara APT Pranoto Samarinda mulai melaksanakan tes GeNose per 1 April 2021. Kami sangat mendukung langkah tersebut,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Arih Franata Filifus Sembiring, Selasa (16/3/2021). 

Baca Juga: Lebih Murah, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap Terapkan GeNose C19

1. Harga tes GeNose lebih terjangkau dari rapid antigen

Salah satu anggota DPR RI saat dites menggunakan GeNose. IDN Times/Siti Umaiyah

Informasi dihimpun IDN Times, GeNose C19 adalah perangkat yang menyalin cara kerja hidung manusia. Meski demikian gawai ini telah dibalut dengan kecerdasan buatan. Entitas ilmiah inilah yang nantinya mendeteksi sampel napas yang telah diambil dari para penumpang.

Alat ini dikembangkan oleh Universitas Gajah Mada Yogjakarta. Untuk tingkat akurasi mencapai 93-95 persen sedangkan sensitivitasnya 89—92 persen.

Dengan hasil pemeriksaan yang bisa dipertanggungjawabkan, penerapan tes GeNose di terminal dan stasiun dinilai sukses. AFF Sembiring, sapaan karibnya, pun sepakat dengan hal tersebut. Menurutnya tes GeNose efektif dan efisien.

“Selain itu jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan rapid test antigen,” imbuhnya.

2. Mendukung hasil karya anak bangsa

Ilustrasi penumpang Bandara APT Pranoto Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Saat ini UPBU APT Pranoto sudah menerima tiga unit GeNose dengan 10 ribu kantong tiup dan 100 filter. Satu unit bisa memeriksa 30 penumpang. Dengan demikian, lanjut Agung, tiga alat GeNose ini bisa mendeteksi 90 orang per jam. Tahap selanjutnya, tiga alat serupa bakal didatangkan. Kendati begitu, pemeriksaan dengan saluran lain seperti tes usap (swab test) hingga antigen masih tetap berlaku. Alasannya, perangkat GeNose masih terbatas sehingga harus ada opsi lain bagi penumpang.

“Saya kira alat ini bagus dan layak digunakan di APT Pranoto. Produk ini juga hasil karya anak bangsa,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Kelebihan Muatan Batu Bara, ABK di Samarinda Karam Berikut Kapalnya 

Berita Terkini Lainnya