Fraksi Demokrat Dukung RAPBD Samarinda yang Ditolak Dewan
Meminta ada transparansi agar hal serupa tak terjadi lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Rapat paripurna pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Samarinda 2020 ditolak oleh tujuh fraksi. Hanya Fraksi Demokrat yang memberikan dukungan.
Lalu, apa yang menjadi alasan partai berlambang mercy tersebut sepakat dengan usulan rancangan anggaran, padahal mayoritas fraksi menolak karena terjadi selisih anggaran Rp702 miliar lebih.
Baca Juga: Selisih Anggaran, Tujuh Fraksi di DPRD Samarinda Menolak RAPBD 2020
1. Alasan Fraksi Demokrat mendukung rancangan anggaran yang ditolak
Rinciannya, selisih tersebut berasal Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta RAPBD 2020 Samarinda. Di KUA-PPAS 2020, nilai anggarannya sebesar Rp2,32 triliun.
Namun, di dokumen RAPBD 2020 merangkak naik menjadi Rp3,02 triliun. Ada selisih sebesar Rp702,336 miliar. Itulah yang menyebabkan tujuh dari delapan fraksi mempertanyakan detail selisih tersebut.
Tak hanya itu, para legislator juga menyebut Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Samarinda tak ada komunikasi dan koordinasi dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda terkait penambahan dana ratusan miliar tersebut.
"Kami ini fraksi pemerintah sehingga kami harus mendukung program pemerintah (RAPBD Samarinda 2020)," terang Juru Bicara Fraksi Demokrat, Sri Puji Astuti.
Baca Juga: RAPBD 2020 Ditolak, TAPD Pemkot Samarinda Kebut Revisi Anggaran