TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Kasus ODP Virus Corona di Kaltim Melonjak Tajam dalam Sehari

Diskes Kaltim minta warga tak bepergian ke daerah lain dulu

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Selasa (24/3) di Gedung Serba Guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times – Kasus positif virus corona di Kaltim memang tak bertambah. Jumlahnya tetap 11 orang. Meski demikian angka orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) merangkak naik.

“Hari ini, 24 Maret 2020, hanya ada penambahan untuk ODP dan PDP,” ucap Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Selasa (24/2) di gedung serba guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie.

1. Angka orang dalam pemantauan di Kaltim bertambah menjadi 1.660

Sumber: Dokter dan epidemiolog Dicky Budiman (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut dia menerangkan, sebelumnya jumlah ODP di Benua Etam ini hanya 1.065 kasus, namun dalam sehari bertambah 595 orang. Kini jumlahnya 1.660 kasus. Sebagian besar masuk kategori ODP ialah mereka yang baru kembali dari Surabaya atau Jakarta. Dari jumlah itu sebanyak 389 orang selesai jalani proses pemantauan, sisanya 1.271 masih dalam peninjauan.

“Kami minta mereka karantina mandiri selama 14 hari,” tegasnya. Dari situ, sambungnya, bakal ketahuan terjangkit virus corona atau tidak.

Baca Juga: Satu Pasien Positif Virus Corona Dirawat di RSUD AWS Samarinda

2. Tiga kasus PDP baru berasal dari 3 daerah berbeda dan 3 klaster pantauan Dinkes Kaltim

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, PDP juga bertambah 3 kasus. Itu didapatkan setelah Diskes Kaltim menelusuri tiga klaster, yakni antiriba, sinode dan KPU. Sampai saat ini, ketiganya merupakan fokus utama tracing dinkes yang berasal dari dua daerah, Bogor, Jawa Barat dan Jakarta Selatan. Begini detail waktunya, khusus agenda di Bogor, ada dua kegiatan pertama itu berkaitan dengan seminar ekonomi antiriba pada 25-28 Februari 2020 dan sidang sinode tahunan pada 26-29 Februari 2020. Kemudian ketiga itu KPU berkegiatan pada 9-11 Maret di Jakarta Selatan.

“Tiga PDP itu berasal dari 3 daerah berbeda, Kutai Timur berkaitan dengan klaster sinode, lalu Kutai Barat pernah kontak dengan klaster KPU, terakhir itu dari Balikpapan punya riwayat perjalanan ke Surabaya pada 13 Maret 2020,” urainya.

Baca Juga: Positif Corona Samarinda Pernah Kontak dengan Pasien Meninggal di Solo

Berita Terkini Lainnya