Kadin Kaltim: Jangan Ada "Pajak" dalam Proses Pengurusan Investasi
Menilik peluang investasi di Kaltim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Untuk kedua kalinya Joko "Jokowi" Widodo memimpin Indonesia, kali ini bersama Ma'ruf Amin sebagai wakilnya dari 2019 hingga 2024. Dalam pidatonya saat Pelantikan Presiden, pada hari Minggu (20/10) lalu mantan wali kota Solo itu sempat menyatakan soal penyederhanaan birokrasi. Tujuannya ialah untuk menciptakan lapangan pekerjaan lewat investasi.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim, Alexander Sumarno pun sepakat mengingat saat ini investasi Kaltim belum mencapai target.
"Iklim investasi di Kaltim memang perlu digenjot," katanya pada Selasa (22/10).
1. Realisasi investasi terbesar ada di ibu kota negara yang baru
Sebagai informasi, menukil data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim. Pada semester I (Januari-Juni) 2019 realisasi investasi telah mencapai Rp17,68 triliun, atau 48,16 persen dari target investasi tahun ini yakni Rp38,60 triliun dengan detail Rp13,51 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Rp25,09 triliun untuk penanaman modal asing (PMA).
Khusus triwulan kedua (April-Juni) realisasi PMDN mencapai Rp5,98 triliun dengan 527 paket. Investasi paling besar berada di Kutai Kartanegara dengan capaian Rp1,51 triliun atau 25,29 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN dengan 91 proyek.
Kemudian yang kedua berada di Kota Minyak, Balikpapan sebesar Rp1,26 triliun atau 21,03 persen bersama 66 proyek.
Ketiga adalah Berau dengan realisasi investasi senilai Rp945,75 atau 15,80 persen dengan 38 proyek.
Lalu daerah mana pemilik proyek terbanyak?
Masih dari data DPMPTSP Kaltim, Samarinda adalah kota terbanyak dengan paket proyek jumlahnya ada 114 kegiatan, walaupun demikian nilai investasinya hanya Rp368,94 miliar. Sementara untuk Penajam Paser Utara (PPU) ada 21 proyek dengan nilai Rp212,19 miliar.
Untuk PMA, pada triwulan kedua mencapai Rp2,46 triliun. Khusus bagian ini, Kabupaten Kutai Timur menjadi jawara dengan memberikan kontribusi signifikan dengan nilai Rp975,15 miliar atau 35 persen dari total PMA dengan 37 proyek.
Lalu diikuti Kabupaten Mahakam Ulu dengan realisasi investasi sebesar Rp399,54 miliar bersama 6 proyek dan ketiga adalah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kontribusi Rp329,88 miliar dengan 52 proyek.
"Dari data itu terlihat bila Kaltim punya potensi investasi sangat besar karena kekayaannya berlimpah," terangnya.
Baca Juga: Kadin: Pemerintah Harus Bisa Mengatur Harga Bahan Pokok